Seperti kata di iklan,
minuman berenergi bisa memberikan tambahan energi bagi si peminumnya, bahkan
minuman ini diklaim bisa meningkatkan performa seseorang. Tapi tahukah Anda
minuman berenergi mengandung banyak kafein dan gula tinggi?

Roland Griffiths seorang
praktisi dan ahli saraf dari John Hopkins University of Medicine mengatakan,
minuman dengan kandungan kafein tinggi bisa berpotensi mengganggu kesehatan. Beberapa
ahli pun menyatakan bahwa minuman berenergi berbahaya untuk kesehatan jika
dikonsumsi terlalu sering.

Ini dia lima bahaya
minuman berenergi yang perlu Anda tahu :

Kandungan gula tinggi

Minuman energi mengandung
kadar gula yang tinggi, sehingga bisa memicu peningkatan kadar gula darah, merusak
gigi dan menyebabkan kegemukan. Anda tidak percaya? Silakan buktikan dengan
melihat lebel kandungan pada kemasan, disitu Anda bisa melihat berapa jumlah
gula dalam minuman itu. Bandingkan dengan soda dan minuman ringan lainnya.

Berbahaya bagi anak-anak

Dampak kafein dan gula
sangat besar bagi anak-anak ketimbang untuk orang dewasa. anak-anak dimasa
pertumbuhan sebaiknya dilarang mengkonsumsi minuman berenergi, pasalnya bisa menimbulkan
dampak buruk bagi masa depan kesehatannya nanti. Tidak ada kandungan gizi di
dalam minuman energi, jadi tidak masalah jika tidak dikonsumsi bukan?

Bisa menyebabkan dehidrasi

Kandungan gula yang tinggi
bisa menyebabkan penyerapan air ke dalam tubuh terhambat sehingga menimbulkan
risiko dehidrasi. Tubuh yang dehidrasi justru memiliki performa yang buruk,
baik sedang beraktivitas atau hanya duduk di balik meja. Jika Anda merasa tidak
bisa meninggalkan minuman berenergi disarankan untuk mengkonsumsi segelas air
setelah menegak minuman berenergi.

Menyebabkan jantung berdebar

Kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung terasa
berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang berbahaya pada
minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing, mual, sakit maag,
tremor, serta mati rasa.

Menyebabkan tulang keropos

Kebiasaan mengonsumsi minuman ringan menyebabkan jumlah konsumsi jenis
minuman lainnya menurun, seperti konsumsi air dan susu. Hal ini
menyebabkan konsumen minuman ringan kurang mendapat asupan kalsium

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37285

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :