KabariNews – China-ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA) telah menjadikan Tiongkok sebagai mitra perdagangan terbesar Indonesia. Nilai perdagangan bilateral meningkat menjadi 48 milyar USD pada tahun 2014. Keputusan untuk memberikan izin untuk memulai konstruksi kereta cepat kepada Negara Tiongkok akan memperkokoh perdagangan antara dua negara besar di Asia ini.

Pembangunan rel senilai 5.5 milyar USD ini akan dimulai pada tangga 28 Januari, akan menghubungkan Kota Jakarta dan Bandung. Sedangkan waktu operasionalnya dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2019 dengan pengerjaan proyek oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China, sebuah perusahaan gabungan yang dibentuk pada Oktober tahun lalu.

Zhou Qinghe, presiden CRRC Zhuzhou Electric Locomotive Co, mengatakan: “China-ASEAN ekonomi akan mengandalkan kerjasama regional yang ditingkatkan, terutama transportasi, untuk meningkatkan perdagangan dan menarik investasi sambil meningkatkan integrasi ekonomi regional.”

Proyek ini akan menyediakan manfaat jangka panjang bidang ekonomi; 41,000 lapangan pekerjaan, seiring dengan peningkatan aktivitas dan perkembangan di stasiun dan sekitarnya. Industri pendukung seperti pembangkit listrik, infrastruktur dan manufaktur suku cadang juga akan memberikan keuntungan yang besar untuk semua pihak.

“Konektivitas regional yang meningkat akan menjadi anugerah yang besar untuk sektor real estate, ujar Steven Ghoos, Managing Director Lamudi Indonesia, portal properti online dalam siaran persnya, Selasa, (26/1). Waktu perjalanan antara dua kota ini akan menjadi lebih singkat yaitu hanya 40 menit dari waktu sebelumnya yang membutuhkan 3 – 5 jam. Ini akan membuat Bandung menjadi lebih mudah diakses dan para pengembang telah membangun proyek-proyek baru di area ini.” (1009)