KabariNews – Jumlah penderita tumor pada otak terus meningkat. Jika dulu, penyakit ini menyerang orang tua atau usia lanjut, kini usia penderita tumor otak bergeser menjadi semakin muda. Untuk mengenali penyakit ini lebih baik dengan mengetahui gejala, prevalensi, penyebab atau pemicu, dan terapi terbaru.

1.Tentang Penyakit Tumor Otak

Tumor Pada Sistem Saraf Pusat

Tumor Pada Sistem Saraf Pusat

Tumor merupakan penyakit yang mengkuatirkan bagi sebagian besar orang. Sehingga penyakit ini menjadi momok yang manakutkan. Bisa dibayangkan perasaan sang penderita dan keluarganya, jika dokter mendiagnostik bahwa sang pasien menderita tumor, apalagi kalau letak tumor tersebut berada pada organ yang sangat vital bagi kehidupan, yaitu otak. Pada prinsipnya, tumor otak adalah neoplasma atau benjolan padat di dalam rongga kepala, yang merupakan suatu pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam otak atau sumsum tulang belakang. Tumor otak mencakup semua tumor di dalam tengkorak. Tumor ini terjadi akibat pembelahan sel yang abnormal dan tidak terkendali. Biasanya tumor di dalam otak berasal atau berupa pertumbuhan sel saraf (Neuron), sel-sel glial (Jaringan penunjang), jaringan limfatik, pembuluh darah, dan kelenjar yang juga merupakan bagian yang bisa terkena tumor otak. Setiap tumor otak bisa berakibat serius dan mengancam nyawa penderita, karena karakter tumor yang invasif dan infiltrasi dalam ruang terbatas dalam rongga kepala (intrakranial).

Tumor otak atau neoplasma intrakranial bisa berupa kanker yang bersifat ganas dan ada juga yang bersifat jinak. Namun hal ini berbeda dari tumor pada umumnya yang terjadi pada organ yang lain. Semua tumor yang terjadi pada otak akan berakibat fatal. Tingkat ancaman tergantung pada kombinasi faktor seperti jenis tumor, lokasi, ukuran dari tumor tersebut. Karena otak dilindungi dengan baik oleh tengkorak, deteksi dini tumor otak hanya terjadi ketika alat diagnostik diarahkan pada rongga intrakranial. Biasanya deteksi terjadi pada tingkat parah ketika kehadiran tumor memiliki efek samping yang menyebabkan gejala-gejala yang bersifat fatal.

2. Untuk Mengenalnya Secara Umum

Gejala neoplasma atau tumor pada otak dapat dibagi dalam 3 kategori utama: a). Meningkatnya Tekanan Intrakranial (Rongga Otak): hal ini disebabkan oleh pembesaran tumor atau meluasnya edema, yang secara klinis berakibat berupa sakit kepala, muntah (kadang-kadang tanpa mual), kondisi kesadaran yang menurun (penderita senantiasa mengantuk, koma), pembesaran pupil mata pada sisi yang menderita (anisocoria), cakram optik menonjol pada pemeriksaan funduskopi mata (papilledema). Walaupun ukuran tumor kecil, tetapi bisa berdampak dan menghalangi perjalan cairan otak yang pada akhirnya memperparah tekanan didalam intracranial tersebut. Peningkatan tekanan intrakranial dapat mengakibatkan perpindahan bagian-bagian tertentu dari otak, seperti cerebellar atau uncus temporal, sehingga kompresi batang otak dapat mengakibatkan mematikan. b). Kalainan fungsi tergantung pada lokasi tumor dan kerusakan yang menyebabkan struktur otak sekitarnya dapat terganggu, berupa kompresi atau infiltrasi. Semua jenis gejala neurologik dapat terjadi, seperti; gangguan kognitif dan perilaku berupa: kehilangan memori, kurangnya, gangguan orientasi, gangguan kepribadian atau emosi perubahan, kelumpuhan, kehilangan rasa, gangguan berbicara, gangguan penglihatan, gangguan penciuman, gangguan pendengaran, kelumpuhan wajah, penglihatan ganda, tetapi gejala yang lebih parah juga mungkin terjadi seperti: kelumpuhan pada satu sisi bagaian tubuh. Dengan demikian kelainan fungsi sangat ditentukan oleh letak dan lokasi tumor. Lokasi tumor juga akan menentukan tingkat keparahan efek yang diderita oleh pasien. c). Iritasi: yang ditandai dengan, kelelahan, tremor, bahkan epilepsi. Gejala diatas diperlihatkan oleh hampir semua penderita tumor otak, baik berupa tumor (neoplasma) maupun tumor ganas (Kanker yang bermetastase).

3.Gejalanya

Berdasarkan gejala diatas, Sehingga secara sederhana, jika ada gejala awal berupa rasa sakit kepala yang dirasakan dalam waktu yang lama, sebaiknya diperiksakan ke dokter, untuk menegakkan diagnostik lebih awal, untuk mencegah keparahan penyakit dan pengobatan lebih dini.

4.Penjebabnya

Penyebab Kanker dan Tumor

Penyebab Kanker dan Tumor

Penyebab tumor pada otak, mirip dengan penyebab tumor dan kanker pada umumnya, bahkan secara khusus jika seseorang terekspos, yaitu sejenis zata kimia (vinyl chloride) atau radioasi (ionizing radiation), orang tersebut akan memilki faktor resiko yang tinggi. Sehingga secara umum penyebab tumor otak dan kanker lainnya, adalah: a) Bahan Kimia: Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan zat kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang pekerja industri menderita kanker. b) Penyinaran yang berlebihan: Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif, sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker dan leukemia. c) Virus: Beberapa jenis virus yang berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis virus ini disebut virus kanker atau virus onkogenik. d) Hormon: Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui, bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria). d) Makanan: Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat menyebabkan timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan berjamur dapat tercemar oleh aflatoxin. Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan jamur Aspergillus Flavus yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.

Beberapa Faktor dan Risiko

Para peneliti telah menemukan beberapa faktor yang mempertinggi risiko terkena tumor otak, yaitu: a) Radiasi pengion: Radiasi pengion dalam dosis tinggi sinar-x dan sumber-sumber lain dapat menyebabkan kerusakan sel yang mengarah ke tumor. Orang yang terkena radiasi pengion mungkin memiliki peningkatan risiko tumor otak, seperti meningioma atau glioma. b) Riwayat keluarga: diduga faktor keluarga berperan terhadap risiko munculnya tumor otak. c) Faktor Lain: Para peneliti sedang mempelajari apakah penggunaan ponsel, cedera kepala, atau zat kimia tertentu atau medan magnet merupakan faktor risiko penting.

5.Bagaimana Tatalaksananya

Diagnosis ditentukan berdasarkan anamnesis atau wawancara keluhan pasien. Yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan klinis penderita serta diakhiri dengan pemeriksaan penunjang berupa: pemeriksaan laboratorium untuk menghilangkan kemungkinan infeksi sebagai penyebab dari gejala, pemeriksaan_ ophtamological, otolaryngological, electrophysiological, electroencephalography_ (EEG), bahkan dengan alat diagnostik tercanggih yaitu: computed tomography (CT)-scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Gambar 3 : Penanganan Tumor Otak di Rumah Sakit

Penanganan Tumor Otak di Rumah Sakit

Diagnosis pasti dari tumor otak hanya bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan histologis dan sampel jaringan tumor yang diperoleh dengan cara biopsi otak atau operasi terbuka. Pemeriksaan histologi sangat penting untuk menentukan perawatan yang tepat dan prognosis yang benar. Pemeriksaan ini, dilakukan oleh ahli patologi, biasanya memiliki tiga tahap: pemeriksaan interoperative jaringan segar, pemeriksaan mikroskopis awal jaringan disiapkan, dan pemeriksaan tindak lanjut dari jaringan disiapkan setelah imunohistokimia atau analisis genetik. Tantangan dan Harapan Masa Depan. Melihat kondisi pasien penderita tumor otak dengan berbagai penderitaannya, tentunya menantang para ahli kedokteran untuk menemukan suatu pengobatan dengan sebuah harapan menyembuhkan dan menghilangkan penderitaan pasien-pasien tumor otak. Dewasa ini, ada beberapa obat dan metode pengobatan penderita penyakit tumor otak. Jika tumor otak tersebut merupakan tumor ganas atau bermetastase, para dokter akan melakukan pengobatan dengan Stereotactic radiosurgery (SRS) atau bahkan Wholebrain Radiation Therapy (WBRT), hal ini dilakukan dengan pemberian radiasi sinar khusus kesebagian atau bahkan keseluruh otak untuk mencegah perkembangbiakan sel-sel tumor yang berada didalam otak tersebut. Selain dengan cara radiasi, disertai pula pemberian chemotherapy yang dosisnya akan disesuaikan dengan besarnya tumor serta tingkat penyebarannya. Selama ini chemotherapy yang banyak digunakan untuk tumor otak adalah Temozolomide yang pemberiannya setiap 5 hari sekali (Lancet Oncol 2001; 2: 552–60). Selama proses pengobatan chemotherapy juga akan disertai dengan monitoring otak dengan menggunakan perangkap ala yang desbut MRI (Magnetic Resonantion Imaging), untuk melihat perkembangan dan kemajuan pengobatan.

Sampai dengan dewasa ini ketiga jenis pengobatan diatas, baik berupa cara operasi, radiasi, mapun chemotherapy, masih memiliki keterbatasan yaitu tingkat toksisitas obat yang sangat tinggi, serta efek samping yang menyertainya masih besar, dan tingkat kemampuan hidup 5 tahun (five survive level) yang masih rendah. Dimasa depan para ahli akan mengembangkan sistem pengobatan gene therapy. Selanjutnya: dewasa ini, ada banyak teknik pengobatan. Pengobatan tersebut adalah: a) Bedah. Jika tumor belum menyebar, maka tindakan terdini dan terbaik adalah dengan cara bedah atau amputasi sebelum kanker tersebut menyebar keseluruh tubuh lewat jalan kelenjar getah bening dan peredaran darah. b) Terapi radiasi (radioterapi, penyinaran) adalah penggunaan ionizing radiasi untuk membunuh sel tumor yang bersemayam di dalam tubuh. Terapi radiasi ini dapat dilakukan secara eksternal melalui pancaran sinar eksternal. Efek dari terapi radiasi adalah setempat dan lokal didaerah yang dirawat (bekas operasi). c).Kemoterapi adalah jika tumor otak tersebut bermetastase, sehingga dapat disebut kanker, maka obat anti kanker yang dapat merusak sel-sel kanker. d) Immunotherapy adalah pengobatan yang merujuk keberagaman rangkaian terapeutik dengan strategi yang dirancang, supaya daya tahan tubuh penderita dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya untuk melawan sel-sel kanker.

6.Bisa Menimbulkan Komplikasi

Tumor otak dapat menyebabkan komplikasi tergantung pada bagian otak yang terjangkit tumor. Komplikasi tersebut dapat termasuk: Sebuah tumor otak dapat merusak bagian dari otak. Sehingga jika bagian otak terjangkiti, didaerah yang bertanggungjawab untuk mengontrol kekuatan atau gerakan tangan atau kaki, tentunya akan berakibat kelumpuhan. Kemudian jika yang berhubungan dengan bagian otak yang bertanggungjawab terhadap fungsi penglihatan, maka penderita tersebut bisa menderita kebutaan. Yang pasti, penderita akan merasakan Sakit kepala, perubahan tingkah laku, dan kepribadian, ketulian, kejang, dan lain-lain.

7.Cara Pencegahan

Pencegahan, dapat dilakukan dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia muda dan menghindari faktor-faktor penyebab tumor atau kanker. Uaha pencegahan tersebut, berupa: Mengurangi makanan berlemak tinggi, dan sebaiknya lebih banyak menkonsumsi makanan berserat, sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, makanan segar, dan mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama, serta menghindari atau membatasi minuman alkohol.Hindari kebiasaan merokok. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress, serta memeriksa kesehatan secara berkala dan teratur. (1005)