Tahun 2010 semakin meneguhkan tanda bahwa acara komedi Opera Van Java (OVJ) benar-benar laris manis. Tayangan unggulan stasiun televisi Trans7 ini meraup sukses besar.

Opera Van Java pertama kali mengudara pada 12 Desember 2008.
Konsepnya mirip pertunjukan wayang orang. Ada dalang, sinden, pemain
musik, dan sekelompok pemain di atas panggung.

Bagaimana pertunjukan ini berjalan sebetulnya sangat sederhana,
dialog maupun adegan pemain diatur oleh dalang yang berkisah di panggung
yang lain. Pemain tinggal mengikuti perintah dalang. Lalu di mana letak
komedinya?

Inilah yang menjadi daya tarik tayangan OVJ.
Tidak seperti pagelaran wayang atau opera yang sebenarnya, pemain
justru dibolehkan seenaknya melawan perintah dalang. Cerita yang sudah
disusun sedemikian rupa oleh dalang, seringkali dibuat kacau oleh para
pemain.

Misalnya cerita Malin Kundang, tiba-tiba para pemain dengan seenaknya
memainkan cerita Romeo dan Yuliet. Malah pernah suatu kali para pemain
protes kepada dalang dan tidak mau memainkan lakon sama sekali.
Bukannya main, mereka malah membentuk grup dangdut dan memainkan
lagu-lagu dangdut seolah sedang konser. Penonton pun tertawa
terpingkal-pingkal.

OVJ mulai menuai sukses sejak Entis Sutisna
alias Sule bergabung. Pelawak serba bisa ini sungguh piawai mengocok
perut penonton. Sule bersama Aziz Gagap, Andre Taulany, Nunung, dan
Parto, kini menjadi simbol baru dunia komedi Indonesia.

Di awal tayang, OVJ hanya muncul dua kali dalam seminggu. Sekarang seiring kesuksesan acara ini OVJ tampil setiap hari pada jam tayang utama yakni pukul 20.00 sampai jam 21.00. Pokoknya tiada hari tanpa OVJ.

Sukses OVJ tentu saja berimbas pada kocek
para pemainnya. Dikabarkan Sule sebagai pemain utama mendapat bayaran
sekitar Rp 20 juta per episode. Jika dalam satu bulan tayang 30 kali,
maka sedikitnya ia memperoleh bayaran Rp 600 juta per bulan.

Tayangan OVJ juga berkali-kali disaksikan
oleh pejabat tinggi. Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf dan
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf pernah hadir langsung menyaksikan
tayangan ini. Bahkan mereka kerap diejek oleh para pemain OVJ.

Sampai tahun 2010 atau dua tahun usia tayangannya, belum ada
tanda-tanda acara ini menurun popularitasnya tetapi justru semakin
meningkat. Di tahun kedua ini pula OVJ mulai melakukan roadshow ke beberapa kota di Indonesia seperti Bandung dan Surabaya.

Pada tayangan langsung di Gedung Jatim Expo, banyak penonton yang
tidak kebagian tiket. Saat itu panitia membatasi hanya 1.500 orang yang
bisa masuk ke dalam gedung. Ini adalah rekor tontonan tayangan komedi
situasi di Indonesia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36064

Untuk

melihat artikel Utama lainnya, Klik
di sini

Klik

di sini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon

beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported

by :