Es Bubble

Es Bubble

“Hore… bubble-nya datang!” sorak kedua anak yang tengah duduk menunggu di depan sebuah gerai es bubble. Saat itu seorang bapak paruh baya membawa mangkok besar berisi butiran-butiran hitam sebesar mutiara dan menyerahkannya kepada penjual es yang segera mengolahnya. Rupanya itulah bubble yang ditunggu-tunggu kedua anak tersebut.

Outlet Es Bubble-1

Si kakak, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dan sang adik, seorang anak perempuan manis berusia 6 tahun. Mereka rela menanti dengan sabar hingga setengah jam hanya untuk mendapatkan segelas es bubble lengkap dengan bubble atau yang dikenal juga dengan mutiara tersebut. Abang penjual es bubble tersenyum kecil melihat tingkah kedua anak yang sudah menjadi pelanggannya tersebut.

Hadi, penjual es bubble mengaku,bahwa ia baru saja berjualan di tempat tersebut, “Saya mulai berjualan seminggu yang lalu. Alhamdulillah penjualan hari ini sudah 50 gelas. Dan sekarang saya sudah memiliki beberapa orang pelanggan. Termasuk kedua anak yang sabar menanti datangnya stok bubble itu. Padahal hari ini saya membawa bubble yang cukup banyak. Tapi sore tadi sudah habis jadi harus direbus kembali,” jelasnya.

Yang dimaksud dengan bubble oleh Hadi dan kedua pelanggannya tersebut adalah tepung tapioka yang dibuat bulat-bulat menyerupai mutiara. “Yang menjadi ciri khas dari es bubble itu,ya bubble nya itu,” pukas Hadi. “Sedangkan sebagai pelengkap segelas es bubble biasanya jelly dan aneka tambahan hiasan makanan di atas es. Tambahan biasanya keju, cokelat, choco chips atau biskuit oreo.”

Diburu Berbagai Kalangan

Proses Pembuatan Bubble

Hadi, seorang pemuda asal Pemalang Jawa Tengah itu, adalah salah satu penjual es bubble yang sedang digemari banyak orang. Ia membuka gerai es bubble di sebuah pemukiman padat penduduk di Bekasi Jawa Barat. Cuaca terik di daerah tersebut memberikan harapan besar bagi Hadi. Seperti juga para penjual es bubble lainnya, Hadi memiliki hitungan bisnis tersendiri. Menurut estimasinya, ia bisa turut meraup keuntungan dengan menjual es yang sedang digemari banyak orang itu.

Penggemarnya sangat banyak, mulai dari anak-anak, remaja dan juga orang dewasa. Yang berbeda biasanya adalah pilihan rasa mereka. Untuk orang dewasa cenderung memilih varian rasa kopi atau buah-buahan. Para remaja biasanya suka mencoba-coba berbagai rasa yang ditawarkan. Sedangkan untuk anak-anak kebanyakan lebih menyukai rasa cokelat. “Yang paling aku suka rasa cokelat. Soalnya enak sih,” ungkap Rena, seorang anak perempuan yang kini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 itu sambil tertawa lebar. Sedangkan Imran, anak laki-laki yang kini duduk di bangku sekolah menengah kelas 8, sampai-sampai rela bolak balik hingga 4 kali untuk membeli es bubble rasa coklat kesukaannya, “Aku suka minta tambah bubble, keju sama biskuit oreo sama abang penjualnya. Rasa cokelat memang pilihanku,” jelas Imran.

Varian Rasa Penarik Minat

Untuk mensiasati penjualan, Hadi menawarkan berbagai macam rasa. Ia memiliki 33 rasa yang dijual, mulai dari rasa buah-buahan, teh, kopi, permen karet hingga berbagai rasa lainnya. Variasi rasa tersebut membuat orang tidak cepat bosan, karena bisa mencobanya bergantian sekaligus membeli lebih banyak rasa. Hadi mematok harga yang sangat murah yakni Rp5000 untuk semua rasa standar. Untuk rasa spesial ditambah dengan keju dipatok dengan harga Rp7000 – Rp10000.

Hadi pun kini bisa tersenyum lebar, karena baru berjualan selama 1 minggu, namun sudah memiliki pelanggan. Walaupun keuntungannya masih minim dan pelanggannya belum banyak, namun cukup bagi Hadi untuk menutupi biaya usaha hariannya.

Seni Meracik Es Bubble

Bubuk bubble

Bubuk bubble kemasan kiloan

Es bubble yang awal mulanya berasal dari Taiwan ini, kini sangat terkenal di berbagai negara, Indonesia salah satunya. Pada awalnya, es bubble hanya dijual di mal dan dijual dengan harga mahal serta dikonsumsi kalangan terbatas. Namun, sekarang gerai-gerai es bubble sudah ada di teras-teras mini market bahkan hingga ke pinggir-pinggir jalan di daerah perkotaan. Harga yang ditawarkan tentu jauh lebih murah. Jika jeli memilih gerai, rasa yang dijual tidak jauh berbeda dengan es bubble yang dijual di mal.

Pembuatan es bubble sangat sederhana dan mudah. Bubuk atau sirup dicampur dengan es kristal ditambah gula cair kemudian diblender. Lantas ditambahkan dengan bubble dan dilengkapi dengan hiasan yang disukai.
Dibalik kemudahan membuat segelas es bubble, tersimpan sebuah seni meracik bubuk atau sirup yang memerlukan keahlian khusus. Ada beberapa orang yang memiliki bakat untuk meracik bubuk atau sirup sehingga menghasilkan komposisi yang pas dan lezat.

Menu Minuman Bubble

Menu minuman bubble

Mereka yang mencoba-coba membuat bubuk atau sirup, biasanya memerlukan waktu untuk melakukan berbagai percobaan dan membandingkan berbagai produk yang ada. Selain itu, mereka juga harus berkonsultasi dengan para ahli di bidang kuliner. Yang terpenting adalah, pemilihan bahan baku yang akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bubuk yang baik. Setelah dicoba dengan berbagai komposisi, langkah terakhir mengujinya kepada khalayak. Jika banyak yang menyukai dan memberikan acungan jempol pada resep tersebut, barulah bisa dikatakan bahwa bubuk tersebut enak dan lezat.

Sebenarnya bubuk atau sirup untuk es bubble yang beraneka rasa sudah banyak tersedia di pasaran. Pilihan bisa dijatuhkan pada produk impor atau lokal. Namun, mereka yang tidak puas akan mencari cara untuk memiliki resep olahan sendiri. Dengan tetap menyimpan rapat-rapat resep untuk membuat es bubble, mereka menjual bubuk dan sirup kepada umum. Dengan begitu mereka memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk turut mencicipi manisnya berjualan es bubble. (1008)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?59812

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

chicky bbq