Soleh- tukang bubur dermawan (dok.foto : Vivanews.com)Kedermawanan seseorang ternyata tidak melihat strata dan kekayaan seseorang, pasalnya bukan berarti yang mampu saja bisa memberikan sedikit rejeki mereka bagi orang yang membutuhkan. Terbukti dari sekian banyak orang yang berpenghasilan pas-pasan, masih ada yang rela memberikan dagangannya untuk para korban banjir Jakarta.

Seorang tukang bubur bernama Soleh mungkin satu dari sekian banyak orang yang punya penghasilan pas-pasan tapi masih memikirkan nasib orang lain. Setiap hari Soleh keliling berjualan bubur ayam di Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2 menggunakan motor gerobak. Kebetulan di perumahan yang sering ia putari untuk berjualan itu menjadi salah satu wilayah yang terkena banjir.

“Semua warga Ciledug Indah 1 dan 2 adalah langganan saya. Karena semua warga tekena banjir, maka saya kasih bubur gratis untuk semua warga” paparnya.

Niat mulia Soleh ternyata tidak datang spontan dan bukan karena takut dagangannya tidak laku. Soleh mengaku begitu mendengar rumah pelanggannya kebanjiran, ia langsung meniatkan keinginanya membantu dengan caranya sendiri.  “Sudah dari rumah saya mengikhlaskan dagangan bubur saya gratis. Karena cuma ini yang saya punya. Saya tidak bisa bantu tenaga dan pakaian bekas, hanya bubur ini yang bisa saya berikan untuk warga Ciledug indah” akunya.

Karena banjir cukup tinggi dan tidak bisa dilalui motornya, maka Soleh pun memutuskan mangkal di posko pengungsian. Di situlah ia menawarkan buburnya tanpa berharap imbalan sepeser pun. Dan ternyata niat baik Soleh diterima warga, karena tak harus menunggu lama buburnya pun ludes diserbu warga.

Minggu 19 Januari 2014 menjadi saksi ketulusan Soleh, dimana pada hari itu ia membagikan 100 porsi bubur ayam untuk warga korban banjir. Ia mengaku tulus membantu, dan karena itulah ia enggan bercerita berapa total modal yang ia keluarkan untuk 100 mangkuk bubur yang dibaginya.

“Saya ngga mau bicara berapa modalnya. Yang penting saya bisa bantu warga dan mereka semua senang” ujarnya.

Menepati Janji

Bukan tanpa sebab Soleh melakukan perbuatan mulia itu. Karena ternyata niat mulianya itu sudah menjadi janjinya sejak tahun 2007, dan baru bisa terwujud pada 2014. “Saya pernah janji sama diri sendiri, kalau suatu saat ada banjir besar saya mau bagikan bubur saya gratis. Dan baru kesampaian sekarang” ungkapnya.

Menurutnya janji adalah sebuah hutang yang harus ditepati.  Dan ia tidak ingin menyesal di kemudian hari. “Rasanya lega sudah bisa tepati janji. Saya senang lihat warga senang makan bubur saya” katanya lagi.

Ketika Soleh melakukan aksinya, tanpa sengaja ada media yang datang kepadanya dan menanyakan kepada dia apakah aksinya itu termasuk dalam agenda promosi partai. Dengan polos Soleh menjawab, bahwa niat baiknya ini murni datang dari dirinya sendiri dan tidak ada satupun partai yang menyetirnya. Aksi dermawan Soleh pun mendapat simpati dari banyak orang terutama awak media. Tanpa sepengetahuan Soleh, sumbangan dikumpulkan dan diberikan kepadanya. Namun sayang ia menolak.

Setelah dibujuk, akhirnya Soleh pun menerima sumbangan,  tapi tidak digunakan untuk dirinya sendiri, melainkan dana tersebut ia berikan lagi ke masjid. Bagi Soleh pilihannya ini merupakan satu satu untuk membuat hidup jadi lebih bahagia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?61528

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Hosana