Meski dikeluhkan, pemerintah bersikukuh menjual saham PT Krakatau Steel (KS)
seharga Rp 850 per lembar. Menurut  Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, harga itu sudah dianalisa dan dipertimbangakan
masak-masak.

“Sudah final, sudah bidding agreement. Jika diubah, ini
berindikasi tidak bagus terhadap bisnis,” kata Mustafa kepada para
wartawan di Kantor Presiden, Jakarta,
Senin (01/11/2010).  

Kementerian BUMN menetapkan harga IPO KS Rp 850 per lembar atau berada di batas
bawah pada kisaran harga indikatif Rp 800-Rp 1.150 per saham.

Pemerintah juga tetap melakukan Initial
Public Offering
(IPO) saham KS mulai hari ini sampai hingga 4 November
2010.  Perusahaan yang bergerak di
industri baja milik pemerintah  ini melepas
20 persen sahamnya ke publik dengan komposisi 65 persen domestik dan 35 persen
asing. Dari penjualan manajemen KS akan mendapat dana segar Rp 2,6 triliun untuk
pengembangan usaha.

Namun banyak kalangan menilai harga penawaran perdana saham KS terlalu
rendah. Padahal saat ini kondisi pasar cukup kondusif dan KS memiliki prospek
yang cerah. Menuut pengamat ekonomi Dradjat Wibowo, mengatakan, harga saham KS
seharusnya minimal Rp 1.000 per lembar.

Terkait keluhan itu, Mustafa mengatakan, underwriter atau pialang
penjamin penjualan saham perdana KS dapat mempertanggungjawabkannya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35834

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Klik di sini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :