Dr. Taruna Ikrar
(University of California, School of Medicine, Irvine, CA, USA)

Definisi Leukemia

Leukemia adalah kanker atau keganasan yang menyerang sel-sel darah, sumsum tulang, dan system limfatik. Leukemia juga dikenal sebagai kanker darah putih. Peningkatan sel darah putih yang berlebihan merupakan karakteristik utama dari leukemia. Leukemia dapat terjadi baik pada anak maupun orang dewasa. (Gambar 1: Skema patogenesis leukemia)

Leukemia awalnya menyerang sel-sel darah putih. Sebagai mana diketahui, sel darah putih merupakan sistem pertahanan yang sangat ampuh untuk melawan infeksi, sel-sel darah putih ini biasanya tumbuh dan berkembang secara teratur sebagai respons atas kebutuhan tubuh untuk melawan infeksi. Namun pada penderita leukemia, sumsum tulang menghasilkan sel darah putih yang abnormal dan sangat banyak, sehingga tidak berfungsi dengan baik.

Manifestasi klinis

Kerusakan pada sumsum tulang, dengan peningkatan sel darah putih yang sangat berlebihan, disertai kurangnya produksi trombosit darah yang sangat penting dalam proses pembekuan darah. Kondisi ini menyebabkan penderita leukemia dapat dengan mudah mengalami memar, perdarahan yang berlebihan, atau kekurangan darah.

Sel darah putih, yang terlibat dalam memerangi patogen, dapat ditekan atau kelainan fungsional. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderita menurun dan tidak mampu untuk melawan infeksi yang ringan sekalipun, sehingga penderita leukemia sangat mudah menderita penyakit infeksi. Karena leukemia merusak sistem kekebalan tubuh, beberapa pasien sering mengalami infeksi, mulai dari tonsil yang terinfeksi, luka di mulut, diare, pneumonia atau infeksi oportunistik yang mengancam jiwa. (Gambar 2: Manifestasi klinis dari leukemia pada pasien)

Akibat dari leukemia, juga menghambat produksi sel darah merah, sehingga penderita mengalami anemia, yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen, sesak, dan pucat. Beberapa pasien mengalami gejala lain, seperti rasa sakit disekujur tubuh, demam, menggigil, berkeringat di malam hari dan gejala seperti flu, atau merasa lelah. Bahkan, beberapa pasien mengalami mual atau perasaan penuh karena pembesaran hati dan limpa, hal ini dapat mengakibatkan penurunan berat badan. Jika sel-sel leukemia menyerang sistem saraf pusat, maka gejala-gejala neurologis (terutama sakit kepala) dapat terjadi. Semua gejala yang terkait dengan leukemia dapat dikaitkan dengan penyakit lainnya. Akibatnya, leukemia selalu didiagnosis melalui tes medis.

Dengan pemeriksaan mikroskop, terlihat konsentrasi sel-sel darah putih yang sangat tinggi, sel-sel darah putih dewasa ini juga mengalami gangguan fungsional. Demikian pula, jumlah sel-sel yang berlebihan ini dapat mengganggu keseimbangan sel darah lainnya, yang menyebabkan ketidakseimbangan yang berbahaya.

Dalam beberapa kasus, pasien leukemia tidak terlihat jumlah sel darah putih yang tinggi dengan pemeriksaan biasa. Namun kondisi kurang umum dan disebut aleukemia. Hal ini, terlihat fokus pada sumsum tulang yang masih mengandung sel darah putih dan sel kanker yang mengganggu produksi normal sel darah, walaupun mereka tetap di sumsum bukan memasuki aliran darah tetapi kondisi ini berbahaya.

Tantangan pengobatan untuk leukemia

Keberhasilan pengobatan leukemia sangat tergantung pada jenis leukemia dan tingkatan keparahan, serta faktor imunologi lainnya. Dokter yang merawat dituntut strategi tertentu yang dapat membantu untuk keberhasilan pengobatan tersebut. Pengobatan leukemia meliputi: Kemoterapi yaitu dengan menggunakan kimia untuk membunuh sel kanker. Jenis pengobatan kemoterapi ini merupakan pengobatanĀ  utama untuk sebagian besar jenis leukemia.

Selaini itu, juga dapat dilanjutkan dengan perawatan yang menggunakan radiasi, seperti terapi radiasi dosis tinggi sinar-X yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker dan mengecilkan kelenjar getah bening yang mengalami pembengkakan atau pembesaran limpa. Hal ini juga dapat digunakan sebelum transplantasi stem cell (sel punca).

Perkembangan terbaru, dengan menggunakan stem cell (Sel punca) dapat memperbaharui kembali pasokan sel-sel darah yang normal dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderita. Sebelum transplantasi, radiasi atau kemoterapi dapat diberikan untukĀ  menghancurkan sel-sel di sumsum tulang dan membuat ruang bagi sel-sel punca sebagai pengganti sel-sel induk yang baru. Atau dapat diberikan untuk mengurangi penolakan sistem imunologi sehingga sel-sel punca yang baru bisa berkembang secara normal. Terapi biologi, ini dilanjutkan dengan penggunaan obat-obatan khusus yang meningkatkan pertahanan tubuh alamiah terhadap kanker. (Gambar 3: transplantasi sumsum tulang untuk pengobatan
leukemia)

Teknik pengobatan leukemia terbaru telah ditemukan (dipublikasikan di NEJM, 2011). Terapi ini didasarkan pada gagasan bahwa sel T, merupakan sel pertahanan tubuh yang sangatĀ  penting dan sistem pertahanan pertama yang sangat baik untuk mempertahankan sistem ketahanan tubuh kita terhadap penyakit. Dengan rekayasa sel-sel T, yang bertujuan untuk mengenali sel-sel kanker merupakan tanda awal yang sangat efektif dalam memerangi kanker.

Penemu metode ini dijelaskan oleh kelompok peneliti dari Pennsylvania University (USA) yang telah merancang sebuah gen baru yang dapat memperkenalkan sel T secara sangat sensitif akan kehadiran sel-sel kanker. Metodenya dengan menggunakan vektor lentivirus, jika sel-sel T bisa mengenal sel-sel kanker tersebut, selanjutnya mereka dapat secara spesifik menyerang sel-sel B yang mencetuskan kanker, dan merupakan penyebab leukemia limfoid yang kronis.

Gen baru dirancang untuk mengkodekan reseptor yang mengenali molekul, yang secara unik diekspresikan oleh sel B kanker. Ketika sel T hasil rekayasa genetika mengikat salah satu sel kanker, pada akhirnya akan menyebabkan kehancuran sel-sel kanker tersebut. Metode ini telah diuji pada tiga pasien dalam percobaan klinis awal, di mana sampel sel T pasien memiliki gen baru yang ditambahkan sebelum mereka ditanamkan kembali ke dalam darah pasien. Ketiga pasien yang diuji tersebut telah meningkat daya tahan tubuhnya secara dramatis, dan dua dari mereka dalam fase penyembuhan secara keseluruhan. Perkembangan baru yang ini, sangat menarik dan berpotensi sebagai pengobatan terbaik untuk penyakit kanker lainnya. Seperti kanker payudara, kanker prostat, dan semua kanker yang disandi secara khusus oleh sel T. (NEJM, 2011)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37630

Untuk melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :