Livi Zheng baru saja menyutradarai film kampanye untuk keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) sebagai anggota tidak tetap. Film yang berjudul “Indonesia: A True Partner for World Peace” ini rencananya akan dipakai untuk kampanye pemerintah RI di Markas Besar PBB dan di perwakilan RI.

Untuk pengambilan gambar film tersebut, syuting dimulai dari New York City, Jakarta dan Sentul, Bogor. Di New York City, sineas asal Blitar itu melakukan pengambilan gambar bersama pihak Perwakilan Tetap RI (PTRI) untuk PBB, Duta Besar Dian Triansyah Djani dan tim PTRI di Markas Besar PBB dan di kantor PTRI.

“Di Jakarta kami syuting di Kementerian Luar Negeri untuk mengambil gambar Menteri Luar Negeri, Ibu Retno Marsudi, dan gedung bersejarah Gedung Pancasila. Sedangkan di Sentul kami syuting di Pusat Pemeliharaan Misi Perdamaian di Sentul bersama pasukan penjaga perdamaian TNI atau Kontingen Garuda TNI,” ujar Livi.

Syuting di Sentul melibatkan pasukan TNI dalam jumlah yang cukup besar. Selain 850 orang personel dari Batalyon Mekanis TNI untuk misi perdamaian dan keamanan di Lebanon (UNIFIL/United Nations Interim Force in Lebanon), 309 personel Satuan Tugas Koordinasi Militer Sipil, dan Satuan Tugas Perlindungan (Force Protection Company) turut dilibatkan. Personil pendukung UNIFIL lainnya seperti Satuan Tugas Masyarakat Militer (Military Community Outreach Unit), Satuan Tugas Polisi Militer dan Satuan Tugas Kesehatan (Indo Medic), serta Satuan Pendukung Markas Besar Pasukan atau “Force Headquarters Support Unit” juga ikut serta.

“Sebagai WNI, ini adalah sebuah kebanggaan. Harapan saya Indonesia akan menjadi anggota DK-PBB,” ungkap Livi. Terkait film yang digarapnya itu, ia mengaku ingin membuat sebuah film kampanye untuk Indonesia yang secara sinematik menggambarkan pengalaman dan kekuatan Indonesia.

Sementara itu, menurut Menlu Retno LP Marsudi, “Jumlah perwakilan RI di luar negeri yang mencapai 132 unit, kita harapkan juga dapat membantu Indonesia memahami dengan baik situasi di lapangan.” Selama ini, Indonesia sangat aktif dalam melakukan misi pemeliharaan perdamaian di negara-negara yang tergabung dalam PBB. Pasukan perdamaian Indonesia dari waktu ke waktu ikut menjaga perdamaian dunia di banyak negara. Indonesia tercatat sudah tiga kali menjadi Anggota Tidak Tetap DK-PBB, yaitu periode 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.

Menlu Retno menambahkan, postur Indonesia selama ini diharapkan dapat membuat negara-negara yang mendukung Indonesia semakin bertambah dan menjadikan RI layak sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB. “Indonesia adalah negara berpenduduk keempat terbesar dunia dan negara berpenduduk Muslim terbesar dunia. Indonesia menjadi bukti bahwa Islam, modernitas dan penguatan perempuan dapat terjalin dalam satu harmoni.” ungkapnya.

Dengan lebih dari 17 ribu pulau yang didiami oleh lebih dari 1300 kelompok etnis, tambah Menlu Retno, Indonesia merupakan model sejati bagi toleransi dan pluralisme, nilai yang senantiasa diproyeksikan oleh Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Indonesia juga aktif memajukan demokrasi, antara lain lewat penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF). Selain itu, Indonesia termasuk dalam sepuluh negara donatur terbesar bagi pasukan pemeliharaan perdamaian PBB.