KabariNews – Makanan ini adalah warisan nenek moyang kita yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Sampai saat ini pun panganan berbahan kentang ini masih sangat populer di seluruh jagat Indonesia. Berasal dari kata Frikadel (Belanda) atau Frikadelle (Jerman), di Indonesia terpeleset menjadi perkedel. Lucu mungkin dulu leluhur kita agak sulit untuk mengikuti cara berbahasa asing. Seperti halnya tarian, musik, dan pakaian adat, kuliner juga menjadi ciri khas dari suatu daerah. Maka sudah sepatutnya kita menghargai keragaman budaya negeri dengan mengetahui sejarah kuliner bangsa sendiri.

Perkedel sebetulnya merupakan hidangan yang populer di Jerman, dimana makanan ini dikenal dengan nama Frikadellen, Buletten, Fleischkuechle atau Fleischpflanzerl. Bukan hanya itu, makanan ini juga menjadi salah satu kuliner khas di beberapa negara-negara Eropa, seperti Denmark, Kepulauan Faroe, Norwegia, Polandia, Rusia, Estonia, Ukraina, dan Belanda. Sementara di Afrika Selatan, perkedel telah menjadi bagian dari warisan kuliner bangsa Afrika.

Ada yang menyebutkan bahwa perkedel awal mulanya dibuat dari dapur Perancis dan bernama fricandeau. Kemudian orang-orang Perancis pada masa Napoleon menguasai negeri Belanda dan turut mengenalkan makanan tersebut di wilayah koloninya. Orang Belanda menyebutnya dengan nama frikkadel dan pada gilirannya mereka turut memperkenalkan makanan tersebut di negeri jajahannya, termasuk Indonesia. Kesulitan mengucapkan huruf ‘f’ oleh orang-orang Pribumi kata frikkdel kemudian dilafalkan dengan perkedel atau bergedel di Jawa Tengah dan Timur. Bahan dasar kentang, dihaluskan dan ada yang ditambah daging giling sapi, ikan bahkan babi. Oleh orang-orang pribumi yang beragama Islam kemudian dimodifikasi dengan mengganti bahan daging babi dan menggunakan bahan dasar tempe atau tahu, sehingga pada masa itu mulai populer hidangan yang dinamakan perkedel tempe dan tahu. Perkedel Belanda berupa kentang yang dibumbui, dibentuk bulat atau lonjong lalu digoreng, yang di Indonesia dikenal dengan nama kroket. Dalam boga Perancis disebut dengan croquettes yang berisi ragu (ragout) yang digulingkan dalam putih telur kocok dan tepung roti lalu digoreng. Penggunaan daging giling sapi yang dibentuk bulat tanpa tambahan kentang yang dihaluskan disebut dengan gehaktballen.

Diberbagai sudut restoran mau pun meja makan dalam rumah di Indonesia kita dengan mudah menemui makanan ini. Karena cara pembuatannya yang mudah juga bahan-bahan dasarnya juga dapat ditemui dapa setiap pasar maka dari itu makan ini menjadi salah satu favorit menu makanan khas orang Indonesia. Menjadi kebanggan juga bagi negeri ini karena “lidah” bangsa ini ternyata tidak jauh berbeda dengan “lidah” bangsa-bangsa eropa jika melihat asal usul dari makanan ini.