pesawat-airlines-boeing-777-200er-milik-maskapai-malaysia-airlinesSebuah firma hukum di AS, Rabu mengungkapkan telah memulai proses gugatan bernilai jutaan dollar AS terhadap Malaysia Airlines dan Boeing terkait insiden hilangnya penerbangan MH370. Firma hukum Ribbeck Law Chartered International yang berbasis di Chicago mengungkapkan sudah memasukkan petisi di pengadilan negara bagian Illinois pada Selasa (25/3/2014).

Seperti yang dikutip AFP, “Kami yakin kedua tergugat bertanggung jawab atas tragedi penerbangan Malaysia Airlines MH370,” kata firma hukum itu di Kuala Lumpur, Malaysia. “Sangat penting bagi para korban yang kami wakili bahwa semua pihak yang bertanggung jawab harus diadili tanpa kecuali,” tambah pernyataan itu mengutip kepala litigasi penerbangan Ribbeck Law, Monica Kelly.

“Kita harus menemukan apa penyebab kecelakaan pesawat itu dan menuntut agar masalah dengan maskapai dan rancangan pesawat segera diselesaikan untuk menghindari tragedi serupa pada masa depan,” kata Kelly.

Tindakan hukum diajukan atas nama Januari Siregar, seorang pengacara Indonesia dan ayah dari Firman Chandra Siregar (25), yang berada di penerbangan. “Saya mencari keadilan untuk anak saya dan semua orang yang kehilangan nyawa mereka dalam kecelakaan itu,” kata Januari Siregar dikutip dalam pernyataan itu. “Semua keluarga korban ingin mengetahui kebenaran dan penyebab tragedi ini, kesalahan yang sama harus dihindari di masa depan dan mereka yang bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan” imbuhnya.

Kelly mengatakan, sejumlah keluarga penumpang sudah memulai proses litigasi bernilai jutaan dollar AS, tetapi tidak menjelaskan berapa besar ganti rugi yang akan dituntut kepada pihak Malaysia Airlines dan Boeing. Boeing dan Malaysia Airlines memiliki 30 hari untuk menjawab. Hanya saja pihak Malaysia Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pengacaranya telah diberitahu tentang tindakan pengadilan, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Pesawat Boeing 777 200-ER nomor penerbangan MH370, raib dari pantauan radar pada 8 Maret tak lama setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing. Setelah tujuh belas hari pencarian, akhirnya Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, sesuai dengan bukti baru yang diperolehnya, bahwa penerbangan MH370 berakhir di selatan Samudra Hindia, barat daya Perth, Australia, dan tak satu pun penumpang yang selamat. (1009)

Untuk share artikel ini klik www.kabariNews.com/?62677

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

jason_yau_lie

 

 

 

 

Kabaristore150x100-3