Kehadiran atau kemunculan Mama Lauren selalu ditunggu-tunggu
masyarakat, terutama menjelang tahun baru. Di malam pergantian tahun, Mama
Lauren ini tak pernah absen meramalkan apa yang akan terjadi di tahun
berikutnya. Kini momen itu akan menjadi sebuah kenangan.

Wanita kelahiran Eindhoven,
23 Januari 1932, pada Senin (17/5) malam pukul 21.37 menghembuskan nafas
terakhirnya di Rumah Sakit PGI Cikini Jl. Raden Saleh Jakarta Pusat. Sejak Minggu
(16/5) siang, Mama Laurent dirawat
intensif karena komplikasi paru-paru.

Peramal kondang ini meninggal diusia 78 tahun, disemayamamkan dirumah duka di Perumahan Cipinang Indah II, Blok GG No 2, Kalimalang,
Jakarta Timur dan akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo Jakarta pada Selasa (18/5)
siang.

Napak tilas Mama Laurent

Wanita bernama asli Larentia Pasaribu sudah
merasakan bakat indera keenam sejak usia 7 tahun. Pertama kalinya dirinya
mendapat bisikan pada tahun 1939, kala itu Lauren kecil sedang mengikuti
sebuah pelajaran di kelas, tiba-tiba ia mendengar sebuah bisikan yang
memintanya meninggalkan ruang kelas. Laurent kecil kaget dan langsung
menyampaikannya pada guru yang tengah mengajar, namun ibu guru tidak
menanggapinya, malahan ia marah dan menguris Lauren pulang.

Selang beberapa hari, Lauren mendengar kabar bahwa
sekolahnya hancur karena terkena bom. Ratusan jiwa didalamnya tewas pada
peristiwa itu. Dan memang kebetulan saat itu sedang terjadi Perang Dunia II.

Mulai saat itulah
Lauren kecil menyadari bahwa dirinya memiliki kelebihan diantara anak-anak
seusianya. Dan karena keanehannya itu Lauren kecil kerap dianggap aneh oleh
teman seusianya, bahkan ia sempat dijuluki nenek sihir yang naik sapu terbang.

Sejak kecil Laurent sudah yatim piatu, maka ia tinggal
dengan Antoineta neneknya. Segala keluh kesah tentang ‘pengelihatan’ dan ‘pendengarannya’
ia ceritakan pada sang nenek. Antoineta menjelaskan kepada Lauren bahwa mereka
adalah keturunan kaum gypsy, maka dirinya mendapat anugerah bakat khusus yang
bisa melihat masa depan.

Tidak lama Lauren pun kehilangan nenek tercintanya, diusia
13 tahun Lauren harus rela kehilangan Antoineta. Karena hidup sebatang kara, ada
kerabat yang menitipkannya ke sebuah asrama. Laurent merasa tidak nyaman dan
memutuskan untuk kabur, maka ia pun kabur setelah satu minggu berada di asrama.

Hijrahnya Mama Lauren ke Indonesia terjadi ketika ia menikah
dengan pria Indonesia Natakusuma. Mama Lauren menikah dengan Natakusuma pada
1957, saat usainya menginjak 20 tahun. Setahun menikah, Mama Lauren dibawa ke Indonesia,
hidup serba pas-pasan. Natakusuma seorang arsitek yang baru memulai karir dan
belum banyak mendapat proyek. Berjalan seperti keluarga normal, perekonomian
mulai membaik setelah mereka dikaruniai anak pertama yang diberi nama Mario
Lorens Natakusuma. Tak lama bisnis keluarga hancur sehingga perekonomian
keluarga pun jatuh lagi.

Kebahagiaan yang belum lama ia rasakan, mulai terenggut
lagi, pasalnya Mama Lauren harus menerima kepergian suami tercintanya. Suami yang
menopang keluarga meninggal dunia pada 23 Februari 1973.

Inilah awal kepopuleran Mama Lauren dimulai. Sejak ia
diminta mengisi rubrik ramalan sebuah harian ibu kota, namanya mulai dikenal. Banyak pembaca
yang mulai berkonsultasi dengannya dan dari situlah ia mendapat klien.

Hampir semua ramalan Mama Lauren tidak pernah meleset. Setiap
tahun ramalam Mama Lauren selalu dinanti. Apalagi ramalan tentang negara, keadaan
politik, terawangan bencana, sampai selebriti. Ramalan jitu Mama Lauren
terbukti saat ada bencana tsunami Aceh yang menghilangkan nyawa sampai ratusan
jiwa. 

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?34938

Untuk

melihat Berita Indonesia
/ Jakarta
lainnya, Klik

disini

Klik disini
untuk Forum
Tanya
Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by

: