Kabar baik bagi anda penderita diabetes. Penelitian
menunjukkan makan jeruk Bali bisa membantu
pengobatan diabetes. Para peneliti mengatakan, naringenin, antioksidan
yang memberi rasa pahit pada jeruk Bali, bisa
melakukan tugas yang sama seperti dua obat-obatan terpisah yang saat ini
digunakan untuk mengendalikan diabetes tipe 2.

Diabetes melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non
Insuline Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang
disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula
dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga
menderita kencing manis diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini.

Diabetes muncul saat tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin yang cukup
untuk mengatur tingkat gula darah dengan tepat. Naringenin membantu
meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin. Juga, membantu mempertahankan
berat badan ideal, yang merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes.

Setelah makan, darah mengalir dengan gula, menyebabkan hati menciptakan asam
lemak, atau lipid, untuk penyimpanan jangka panjang. Naiknya berat badan pada
penderita diabetes menimbulkan risiko gangguan kesehatan dan kurangnya
efektivitas insulin. Para peneliti menemukan
bahwa naringenin membuat hati membakar lemak daripada menyimpannya. Mereka
mengatakan naringenin memiliki efek dari fenofibrate dan
rosiglitazone, dua obat-obatan penurun lipid yang digunakan untuk mengendalikan
diabetes tipe 2.

Yaakov Nahmias, penulis penelitian dari Universitas Hebrew, Yerusalem, Israel,
memuji naringenin sebagai pengobatan “luar biasa” bagi
penderita diabetes. “Unsur kimia seperti naringenin sudah lama
dicari oleh industri farmasi, tetapi pengembangannya terganggu oleh masalah
keamanan. Ini langkah maju tetapi bukan berarti makan jeruk Bali
dalam jumlah besar akan menjadi obat mujarab, karena jaruk Bali hanya bisa mengkontrol agar diabetes tidak terlalu parah,” kata
Nahmias dalam jurnal PLoS One.

Untuk share
artikel ini, Klik
www.KabariNews.com/?35932

Untuk

melihat artikel Kesehatan lainnya,
Klik

di sini.

Klik di sini
untuk

Forum Tanya Jawab

Mohon
beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported

by :