Penduduk Maryland masih
trauma setelah kedatangan ‘tamu’ Isabel yang meluluhlantakkan beberapa daerah
di wilayah Maryland dan Washington D.C.
September 2003. Daerah Chesapeake
Beach, Maryland, salah
satu daerah wisata bersejarah di AS bahkan menjadi porak-poranda, gelap gulita dan
banjir besar. Yang sering terdengar hanyalah raungan sirene dari pelosok kota.

Awal September tahun ini, Gubernur Maryland, Martin O’Maley, pun angkat bicara
mengajak warganya waspada dan siap mengantisipasi kedatangan topan Hanna yang
bakal disusul Ike. Gubernur dan The Maryland Emergency Management Agency (MEMA)
terus memberi peringatan agar warganya berhati-hati akan kedatangan Hanna  sekitar tanggal 4-7 September. Hanna memang
tidak secara langsung menyambangi Maryland
tapi dampaknya tetap mesti diwaspadai. Angin kencang, hujan besar, itulah
dampak yang diperkirakan saat itu.

“Pengaruhnya bisa lebih buruk daripada perkiraan kita,” kata
O’Maley. Bukannya nakutin tapi memang sifat angin topan sulit diprediksi, bisa
lebih baik atau justru lebih buruk. Di tanggal itu, sekolah, perkantoran,
perpustakaan, dan kampus diliburkan. Taman-taman publik atau hutan kota juga ditutup.
Keduanya itu memang bisa lebih berbahaya saat hujan besar datang dan
mengakibatkan banjir serta pohon tumbang.

Ini merupakan pengalaman pertama saya mengalami hurricane di sini. Membaca berbagai
informasi tentang Isabel, Hanna dan Ike serta dampaknya, bikin saya deg-degan. Apalagi
saat melihat tetangga sebelah mengangkut semua barang dari teras dan patio, serta melipat canopy-nya, hati
saya makin tidak karuan. Akan sebegitu dahsyatkah hurricane ini? Kabarnya angin
akan bertiup 30-50 mph!

Kami diminta selalu waspada dan mengantisipasi jika listrik
dan air mati atau dipadamkan. Antisipasi penting adalah menyiapkan makanan dan
minuman yang bisa kita makan tanpa dihangatkan atau dimasak. Jadi kalau
terjebak di dalam rumah selama dua-tiga hari tidak akan kelaparan. Telepon
genggam dan wireless-home phone juga
mesti di-charge penuh. Siapkan juga
baterai untuk senter dan radio karena kita diharap selalu tune-in dengan informasi emergency yang terus disiarkan di radio.
Satu lagi yang tidak kalah penting, sedia uang tunai, karena bisa jadi ATM atau
mesin pembayaran tidak berfungsi selama badai. Maklum, di sini semua serba
gesek, serba mengandalkan ATM, kalau mesin mati, bagaimana mau beli makanan di toko
sebelah?

Saat menulis ini, akhir pekan yang diwaspadai itu telah
lewat. Di area Churchton memang terkena dampak angin kencang dan hujan besar
tapi tidak membuat genangan air tinggi. Tempat tinggal saya sekitar 24 menit
dari Chesapeake Beach dan hampir 3 jam dari tempat wisata yang populer di
Maryland, Ocean City. Di Ocean City inilah yang sedikit lebih parah. Derai hujan
lebih besar, kekuatan angin mencapai 23-30 mph, dan gelombang pasang mencapai tinggi
6 feet. Barang-barang di jalanan beterbangan dan angin pasang membuat ngeri sebagian
besar turis yang menginap di hotel berhadapan dengan pantai. Lucunya, beberapa
turis berhamburan keluar, bukannya menjauh dari garis pantai tapi justru
melihat lebih dekat gelombang pasang yang memuncratkan air ke angkasa. Menurut
mereka, kejadian yang jarang terjadi di depan mata. Bagi mereka, so incredible. Untuk petugas keamanan
pantai, bikin sibuk ‘mengusir’, jangan sampai celaka. Ada-ada saja, ya.

Rasa deg-degan saya belum berakhir, karena dikabarkan bakal
menyusul Ike, dan diperkirakan kategorinya lebih tinggi dibanding Hanna untuk
wilayah Maryland.
Bulan September sampai bulan November ini masih rawan didatangi hurricane. Siapapun namanya, semoga dia
cukup bersahabat dan tidak mengakibatkan bencana besar. (Riana/Foto:Riana)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31943

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket