KabariNews -, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama dengan KBRI Washington DC dan Kementerian Koordinator Perekonomian mendukung pelaksanaan U.S. – Indonesia Investment Summit (UIIS) sebagai bagian dari upaya meningkatkan arus investasi ke Indonesia.

Seperti dikutip dari siaran pers Kemenlu, Rabu, (12/10),  UIIS yang dilaksanakan pada tanggal 12 November 2014 ini diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), AmCham Indonesia, KADIN Indonesia dan APINDO di Jakarta. Summit berisi mengenai pemaparan potensi investasi Indonesia serta peluang peluang peningkatan kerjasama konkrit di bidang ekonomi antara kedua negara. Summit ini bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan kalangan pebisnis Indonesia dan AS.



Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, antara lain Menteri Koordinator Bidang Maritim, Dr. Indroyono Soesilo, Menteri Transportasi Ignasius Jonan, Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Duta Besar AS di Jakarta Robert Blake, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua APINDO Sofjan Wanandi dan pendiri Saratoga Capital, Sandiaga Uno.

Wakil Menteri Luar Negeri Dubes A.M. Fachir menyampaikan bahwa kedua pemerintah sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bawah Kemitraan Komprehensif dan mendorong investasi di bidang infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan, rel kereta api dan jalan tol. Wamenlu juga menegaskan komitmen pemerintah RI untuk mempermudah perizinan usaha dan bekerja keras dalam memberantas kemiskinan serta meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan bagi rakyat Indonesia.

Dalam berinvestasi di Indonesia, Wamenlu RI memberikan analogi layaknya Rumah Makan Padang: “Jika Puas, Kabarkan ke Orang Lain. Jika Tidak Puas, Kabarkan kepada Kami”. Prinsip ini merupakan promosi tulus dari mulut ke mulut dan sebagai masukan untuk perbaikan kualitas dalam kinerja pemerintahan.



AS merupakan mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia setelah Cina dan Jepang. AS juga merupakan investor ke-empat terbesar di Indonesia dengan jumlah FDI AS sebesar US$ 7 milyar (2004-2012). Neraca perdagangan Indonesia terhadap Amerika Serikat menunjukkan nilai yang positif dengan sedikit penurunan di tahun 2013. Merujuk data dari Kementerian Perdagangan, total nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat, pada periode Januari-Juli 2014 sebesar USD 14,4 milyar.

Sebagai mitra dagang yang penting, hingga saat ini hubungan bisnis kedua negara dianggap masih belum mencapai potensinya. Selain melalui forum dibawah mekanisme Kemitraan Komprehensif, seperti Commercial Dialogue, Indonesia dan AS juga telah menyelenggarakan US-Indonesia Investment Initiative pada tanggal 1 Mei 2014 di Washington DC yang ikut digagas oleh KBRI Washington DC.

Penyelenggaraan Investment Summit kali ini diharapkan dapat menjadi penerus dan pendukung untuk mencapai potensi perdagangan dan investasi tersebut. Direncanakan nilai Foreign Direct Investment (FDI) AS di Indonesia akan meningkat menjadi sebesar US$ 61 billion atau sekitar Rp. 730 trilyun untuk lima tahun ke depan.   (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72555

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis