KabariNews – Dalam ajang Lomba Kompetensi Siswa-Sekolah Menengah Kejuruan (LKS-SMK) 2016 dan ajang pameran kreasi unggulan siswa tingkat nasional yang berlangsung di Universitas Negeri Malang, peserta pameran  dari SMK Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),  menyajikan makanan khas dan etnis budaya sebagai daya tarik pengunjung.

Jenis makanan hasil karya siswa SMK provensi Kalteng yang di tampilkan dalam pameran LKS-SMK antara lain, permen Jaguren, Stick Kelakai, dan agar-agar nanas. Jenis makanan yang ditampilkan terbuat tanaman yang semuanya berasal dari tanaman yang banyak terdapat dialam Kalteng.

Menurut Ester selaku guru pendamping saat ditemui Kabari, Jaguren (jahe gula aren) merupakan makanan perpaduan antara jahe dan gula aren yang dikemas menjadi permen. Rasa jahenya dapat menghangatkan tubuh dan rasa manisnya gula aren menambah selera.

Proses untuk membuat Jaguren membutuhkan waktu sekitar 5 jam, dengan terlebih dahulu memasak air enau atau aren  selama 4 jam hingga mulai mengental dan warnanya berubah menjadi cokelat. Kemudian masukan sari jahe dari hasil perasan jahe yang telah dihaluskan dan diaduk hingga merata. Apabila campuran jahe dan gula aren sudah merata dan kental, tuangkan dalam cetakan seterusnya didinginkan untuk kemudian dikemas.

Kemudian Ester menjelaskan cara membuat Stick Kelakai. Tidak seperti proses membuat Jaguren yang membutuhkan waktu yang lama, proses pembuatan Stick Kelakai hanya membutuhkan waktu sebentar, tergantung dari jumlah Stick yang akan dibuat. Prosesnya sangat sederhana. Kelakai yang merupakan tanaman jenis paku-pakuan (tanaman pakis-red) yang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu, kemudian pilih batang Kelakai yang tidak tua dan tidak terlalu muda.

Langkah berikutnya Kelakai diiris sesuai ukuran yang di inginkan. Siapkan adonan tepung, tepung tapioka, telur, margarin dan bumbu-bumbu sebagai pelapis Kelakai. Masukan Kelakai yang sudah diiris ke dalam adonan dan kemudian di goreng dengan suhu sekitar 1000C. Angkat dan tiriskan Stick Kalakai, akan lebih baik lagi, gunakan vakum frayer untuk mengurangi kadar minyak, sehingga Stick kelakai bisa tahan lama. Selanjutnya adalah mengemas sesuai keinginan. Stick Kelakai bisa dicampur dengan berbagai rasa, seperti rasa keju, sambal balado atau pun original.

Tak hanya menampilkan produk makanan, Provinsi Kalteng juga menampilkan budaya etnis suku Dayak asli Kalteng berupa, Pakain adat, alat musik, caping dan handicraf lainnya yang semuanya merupakan kreasi siswa unggulan SMK Kalteng.

Caping (sejenis penutup kepala-red) karakter dibuat dengan 5 macam motif dan warna sehingga menjadi daya tarik pengunjung. Motif batanghari, motif burung Enggano, motif payung, dan naga kembar memperkaya nilai seni yang ada di caping. Unsur-unsur motif caping mempunyai makna seperti, motif batanghari melambangkan kesejahteraan, motif Enggano yang merupakan burung endemik Kalteng merupakan ikon kota Sampit, motif payung melambangkan kebahagiaan, dan motif naga kembar melambangkan keberanian.

Sedangkan didalam budaya suku Dayak Kalteng hanya mengenal 5 unsur warna, yaitu Bahendang, Bakuning, Bahijau, Baputih, dan Bahilem. Bahendang yang berarti warna merah, Bakuning adalah warna kuning, Bahijau berarti warna hijau, Baputih yang berarti warna putih, dan Bahilem merupakan warna hitam.

Dalam kesempatan LKS-SMK dan pameran hasil karya siswa diharapkan tidak hanya sekedar memamerkan saja, tetapi bisa terjalin jaringan pasar yang lebih luas dan jaringan kerjasama untuk meningkatkan kualitas, baik kualitas sumber daya manusianya, mapun kualitas produknya. (Yan-Jatim)