KabariNews – Mengatur keuangan merupakan hal yang penting. Menurut Mike Rini, Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi bahwa diperlukan pengelolaan anggaran dan merencanakan penghasilan untuk kebutuhan apa saja. “Bisa dimulai pada awal bulan atau akhir bulan pada saat baru menerima gaji. Lalu kita bisa buat anggaran, terlebih dahulu. Jadi penghasilan kita dibagi ke beberapa pos pengeluaran,” terang Rini yang ditemui Kabari di kantor Mitra Rencana Edukasi di kawasan Cideng, Jakarta Pusat.

Lanjut Rini, ada 4 pos pengeluaran keluarga Indonesia. Pertama, untuk menabung. Kedua, membayar kewajiban cicilan utang kita. Ketiga, kewajiban membayar premi asuransi. Keempat, biaya hidup. “Biaya hidup kita itu, termasuk belanja bulanan, listrik, transportasi, pulsa, entertaining, dan uang saku anak,” kata wanita yang lahir di Jakarta 12 Maret 1974.

Jumlah alokasi pengeluaran harus proporsional. Tidak boleh ada pengeluaran yang menghabiskan penghasilan 100 persen. “Karena pos pengeluaran itu harus dianggarkan. Menabung sebaiknya menempati porsi 30 persen dari penghasilan. Anda  mulai dengan alokasi menabung 10 persen setelah itu bertahap dan menaikan menjadi 20 persen dan seterusnya. Untuk kewajiban cicilan utang, kalau bisa 0  kewajiban utangnya. Kalau pun Anda ngutang, itu hanya untuk pembelian asset, yang nilai meningkat. Misalnya rumah. Kewajiban utang usahakan tidak boleh lebih dari 30 persen penghasilan. Premi asuransi bisa 5-15 persen dari total penghasilan. Sisanya  bisa Anda belanjakan, “ jelas Founder dan CEO PT Mitra Rencana Edukasi.

Dikatakan Rini, mengatur skala prioritas keuangan memang tidak mudah. “Uang itu tidak bisa dihabiskan untuk kebutuhan saat ini saja, karena kebutuhan kita juga ada di masa depan. Jadi kita butuh prioritas. Tidak semua pengeluaran sanggup. Jumlah uang kita terbatas, sumber dana kita terbatas. Sementara masa depan harus kita siapkan. Jadi keluarga Indonesia harus memiliki prioritas, supaya kita disiplin untuk menabung. Masalah kebanyakan keluarga Indonesia tidak disiplin. Misalnya di depan kita harus menyiapkan dana pensiun, maka harus nabung  sejak dini, atau membayar uang pangkal anak. Kalau orang tua tidak disiplin, abis gajian abis untuk belanja bulanan, lupa nabung  dan pas mau bayar uang pangkal anak, malah ngutang. Ini malah menimbulkan problema baru,” pungkas Rini. (Kabari1009/foto&video:1008)