KabariNews – Konsulat Jenderal Amerika serikat (AS) di Surabaya meluncurkan program Arts Envoy 2016. Arts Envoy merupakan program pertukaran Budaya AS yang didanai oleh Departemen Luar Negri AS yang bertujuan untuk memberi kesempatan seniman-seniman terbaik AS untuk berbagi pemahaman dan kerja sama lintas budaya kepada masyarakat di negara-negara yang menjadi tuan rumah, dimana terdapat perwakilan luar negri AS berada, termasuk di Indonesia.

mural 2Arts Envoy 2016 di Indonesia kali ini mengangkat tema “2Women4Women“ yang merupakan penguatan kaum perempuan melalui media seni lukis dan pembuatan mural serta workshop yang menawarkan ide kratif yang bersifat dinamis bagi perempuan, menggunakan berbagai modal seni ekspresif dan membangun kegiatan melalui sebuah komunitas. Para peserta akan terhubung lebih dalam dengan pribadi masing-masing dan membangun hubungan satu sama lain. Workshop juga menawarkan pengalaman belajar yang aman, saling mendukung, menyenangkan dan transformatif.

Kemudian puncak acara workshop adalah melukis mural bersama-sama pada dinding publik yang sekaligus berfungsi sebagai batu ujian yang berkesinambungan bagi kekuatan intregritas dan visi masa depan dari kaum perempuan di Indonesia. Rangkaian program Arts Envoy 2016 dilaksanakan mulai tanggal 8 – 22 Januari 2016, di awali dari Propensi Maluku Utara, yaitu didaerah Tobelo-Ternate dan berakhir di Surabaya yang diakhiri dengan pameran foto karya seni yang di buat oleh para peserta dari propensi Maluku Utara dan Surabaya serta diskusi sebagai puncak acara di @Amerika Jakarta.

Dalam program ini, Imani Shanklin Roberts dan Elizabeth Traina, dua wanita AS yang menjadi mentor dan motivator dalam program Arts Envoy 2016. Imani Shanklin Roberts, berasal dari Washington DC adalah seniman dan pengajar di Urban Arts Patnership, New York dan seorang pendidik yang mempunyai antusiasme tinggi dalam mengupas topik yang berkaitan dengan Ras.

Elisabeth Traina, adalah seorang pelukis muralis yang berbasis masyarakat, pengembangan profesional dan seorang terapis. Elisabeth banyak mendapatkan penghargaan dan bekerja mengunakan mural sebagai sarana untuk mendukung gerakan perubahan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Propensi Maluku Utara adalah sebagai salah satu wilayah kerja Konsulat Jenderal AS di Surabaya selain 12 Propensi di wilayah Indonesia Timur, program Arts Envoy 2016 memilih daerah Tobelo-Ternate untuk mengeksplorasi isu pemberdayaan perempuan, toleransi dan membangun perdamaian melalui program seni dengan membuat lukisan mural dan seni lainnya secara bersama-sama oleh para peserta.

Selanjutnya Pada tanggal 19 – 22 Januari 2016 program Arts Envoy beralih ke Surabaya, juga sama dengan di Tobelo dan Ternate dengan membawa konsep workshop seni dan melukis mural dengan peserta kaum perempuan di Konsulat Jenderal AS di Surabaya. Program ini juga untuk meneguhkan hubungan antara AS dengan Surabaya untuk menonjolkan krativitas kaum perempuan.

Kembali Imani Shanklin Roberts dan Elizabeth Traina sebagai mentor dan motivatornya. Selama adanya program Arts Envoy 2016 di Indonesia, kedua wanita asal AS ini sangat menikmati dan sangat senang bisa berkarya di bumi yang ramah ini. Pada tanggal 19 Januari 2016, kedua seniman AS memberikan pelatihan kepada 25 peserta perempuan dari Surabaya. Pelatihan berfokus pada penyembuhan dalam dan pemberdayaan perempuan. Setiap peserta harus bisa menciptakan karya lukisannya sendiri dan bersama-sama membuat kolase dan menciptakan ide untuk melukis mural. Dan pada tanggal 20 – 21 Januari 2016, kedua seniman AS bersama para peserta Surabaya, melukis mural di Konsulat Jenderal AS, setelah itu hasil karya mereka dalam program Arts Envoy 2016 Tobelo-Ternate-Surabaya di pamerkan bersama-sama sebagai bentuk ikatan emosional AS – Indonesia di Arts Hotel Surabaya yang berlangsung mulai tanggal 22 Januari sampai dengan tanggal 1 Februari 2016.

Saat ditemui sela-sela acara pameran, Elizabeth mengatakan, “Saya berterima kasih dalam kesempatan ini untuk memberikan workshop 2Women4Women dan berkontribusi dalam gerakan global atas pemberdayaan perempuan di Indonesia yang memiliki masyarakat yang ramah”. Imani Shanklin Roberts juga memberikan komentarnya dalam program ini, “Aku membuat seni dengan ekspresi diriku yang terilhami dari tempat tinggalku dan sebagai pengalaman estetika yang lembut” kata Imani. Kemudian Imani mengungkapkan isi hatinya, “Sejak awal, aku mengembangkan kesadaran diriku dan budaya melalui karya-karya yang berada di sekitar tempat tinggalku, yang merupakan Afrika-Amerika”.

Selanjutnya Carolina Escarela, selaku Public Affairs Officer Konsul Jenderal AS di Surabaya mengatakan, “Kami sangat bersemangat untuk bekerjasama dan kolaborasi dengan komunitas seni dan wanita di Surabaya, kami berharap proyek ini sebagai bentuk mewakili kerjasama yang semakin berkembang antara AS dengan Indonesia “. (Yan-Jatim)