Kapal yang mengangkut 250 penumpang dan 17 awak kapal serta 200 ton muatan barang tersebut tenggelam di perairan Tanjung Baturoro, Majene, Sulawesi Barat.

Saat berangkat pukul 17.00 WITA dari pelabuhan Parepare, menuju Samrinda Kalimantan Timur, kondisi kapal masih dalam keadaan kondisi baik dan layak jalan. Kapal yang memiliki bobot mati 747 Gross Ton  diduga tenggelam karena   dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk.

Menurut keterangan awak kapal yang selamat, ”Nahkoda KM Teratai sempat berkomunikasi dengan pemilik kapal KM Teratai dan mengabarkan tentang kondisi keadaan satu jam sebelum musibah”.

Kepala Administrasi Pelabuhan Parepare, Nurwahida menjelaskan “Kapal motor Teratai tidak sempat mengirimkan signal SOS dan mengabarkan ke petugas mengenai kondisi cuaca saat itu, di perkirakan angin puting beliung datang secara tiba-tiba” ujarnya.
Kapal motor Teratai secara rutin melayani rute Samarinda-Parepare setiap satu Minggu sekali pulang-pergi.

Menteri Perhubungan, Jusman Safei Djamal menuturkan, musibah tenggelamnya Kapal Motor Teratai diduga karena faktor cuaca, gelombang laut tinggi dan angin puting beliung. Informasi sementara, muatan kapal masih di bawah batas normal dan kapal masih layak jalan.

Hingga saat ini, pencarian yang melibatkan Tim SAR gabungan dari TNI, Polri dan Perguruan Tinggi masih terus dilakukan meski terkendala cuaca buruk. Menurut catatan manifes perjalanan di administrasi pelabuhan, kapal tersebut mengangkut 250 penumpang. Namun tak tertutup kemungkinan ada penumpang tak tercatat. Sampai Media-media setempat melaporkan, baru 18 orang yang ditemukan, sementara 232 orang lainnya belum ditemukanl belum diketahui nasibnya.(foto:www.papua.go.id)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32496

Untuk melihat Berita Indonesia / Khusus lainnya, Klik disini

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket