Situbondo, Kabarinews.Com– Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis asal Desa Gumuk, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini. Ningsih, demikian namanya, gadis berusia 19 tahun itu  senang memakan atau meminggiti jari-jari tangannya sendiri.  Alhasil, sepuluh jari tangannya itu nyaris habis. 

Anak pertama pasangan suami-istri Munasib (40) dan Ernanik (35)  ini  diduga mengalami keterbelakangan mental. “Kami sudah pernah bawa ke dokter, kata dokter mental dia terbelakang, ada syaraf di otaknya yang rusak.” ujar Ernanik, ibunya.

Kepada liputan6 Minggu, Senin (22/07),  Ernanik juga mengatakan bahwa kebiasaan memakan jari tangan itu sudah berlangsung sejak anaknya berumur 10 tahun.   Dan menurut Ernanik,  dirinya sudah pasrah dengan keadaannnya Ningsih, apalagi mereka latar belakang ekonomi mereka memprihatinkan.

Munasib, ayah Ningsih,  hanya bekerja sebagai pedagang keliling, sehingga tak sanggup menyediakan biaya untuk perawatan Ningsih di rumah sakit . Bahkan kadang untuk makan sehari-hari mereka menunggu belas kasihan tetangga.

Karena tak sanggup membawa dan merawat Ningsih ke rumah sakit, akhirnya mereka hanya bisa  membalut  tangan ningsih dengan kain. Bunira (60) neneknya yang merawat Ningsih sejak kecil mengatakan,  “Jarinya sudah habis dimakan,  supaya lengannya tidak ikut dimakan,  lengan Ningsih saya balut dengan kain tebal.” ujar Bunira lirih.

Bunira mengatakan, Ningsih sama sekali tidak merasa kesakitan ketika menggigiti jari-jarinya hingga kulit dan dagingnya terkelupas, dia malah merasa senang.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33478

Untuk melihat Berita Indonesia / Nusantara, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :