Pasang aksi udeh kaya selebriti
Padahal makan ngutang sana-sini
Ikan gabus lele mendem
Tuh baju bagus juga boleh minjem

‘ELU KATE JAKARTE’ – KOJEK

KabariNews – Kaos oblong, celana jins gombrong, sepatu kets, topi dan aksesoris biasanya jadi perlengkapan wajib yang dipakai oleh seorang rapper. Namun style tersebut tidak berlaku untuk Kojek. Ia lebih nyaman menggunakan perlengkapan ala bang Jampang lengkap dengan sarung, kopel, dan peci.

Pria yang memiliki nama asli Muhammad Amrullah ini membuat inovasi dalam genre musik hip hop, menggunakan bahasa dan gaya Betawi. Begitu banyak musisi hip hop bermunculan dengan gaya khas hip hop yang dinamis, Kojek justru memilih mengawinkan musik barat (Rap) dengan musik tanjung barat (Betawi). Terinpirasi seniman legendaries Alm. Benyamin S, Kojek menciptakan syair yang sarat dengan kritik kekinian dan juga jenaka ala Betawi.

Tak hanya lirik-liriknya yang jenaka, pria kelahiran 13 November 1986 ini juga suka ngebanyol (bercanda, red), segala hal yang dikomentarinya jadi candaan yang mengundang tawa. Tak hanya itu saja, Kojek juga jago berpantun, tak heran jika sebagian besar lirik dalam karyanya berisi pantun jenaka yang sarat arti.

“Saya ngefans banget sama Alm. Benyamin S, beliau seniman Betawi yang nggak ada matinya, karya sangat banyak dan saya belajar banyak. Pantun pun saya belajar” kata Kojek pada Kabari di Bens Radio beberapa waktu lalu.

Membawakan musik rap dengan nuansa Betawi menjadikan Kojek tampil unik. Sebagai putra Betawi, dia merasa perlu ikut ambil bagian untuk melestarikan budaya leluhur. Awalnya musik hiphop Kojek masih belum secara spesifikdiwarnai gaya Betawi. Teringat pesan mendiang ayahnya akan pentingnya berakar pada budaya sendiri, Kojek mulai menemukan arahan.

Kata ayah aye, “Lu boleh cinta musik barat, tapi harus ingat budaya sendiri”.

Jadinya, aye campurin aje. Meskipun kita ambil musik Barat, tapi kita paduin sama musik Tanjung Barat,” ujar Kojek yang masih lajang berseloroh.

Kojek mulai menggabungkan hip-hop dengan unsur Betawi pada 2009. Single ‘Lu Kate Jakarte’ yang sengaja dirilis untuk kado HUT DKI Jakarta meledak dan mengantarkan namanya dijajaran musisi lokal. Tak lama berselang, Kojek pun mengeluarkan Album perdana ‘Betawi Punya Rapper’ pada 2012.

“Misi saya adalah mengenalkan Jakarta, tidak menggurui tapi mengajak secara persuasif” ujar Kojek dengan logat khas Betawinya.

“Lu Jangan sampe ngga perduli
Buang sampah jangan di kali
Makanya pada tahu diri
kalau banjir tanggung sendiri”

“Nah ini pesan, dari semua lagu yang awalnya happy di belakangnya juga ada pesan” imbuhnya.

Sedikit bercerita tentang lagu ‘Bhineka Tunggal Ika’ yang ada di album perdananya. Kosep dari single ini kojek berkolaborasi dengan tujuh rapper dengan bahasa daerah masing-masing. Lagu ini memberi gambaran kecil tentang Indonesia dimana semua bisa ditemukan di Jakarta, bermacam suku, ras dan agama ada di Jakarta. Menyadari situasi heterogen yang terjadi di Jakarta ia membuat lagu dengan konsep tersebut. “Jadi walaupun masyarakat Jakarta terkotak-kotak dengan perbedaan ras, asal usul dan lainnya, marilah kita jaga Jakarta. – “Naik kereta ke Sudirman, Jakartanye kite buat nyaman, Jakarte punya kite, nyok dijage kite same-same” kata Kojek yang saat ini aktif menjadi penyiar radio, Bens Radio 106,2 FM. (1001)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/80265

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

lincoln

 

 

 

 

kabari store pic 1