KabariNews – Pada Januari 2015 ini, Amerika Serikat menjadi pangsa ekspor terbesar bagi Indonesia.  Seperti dilansir dari siaran pers Badan Pusat Statistik (BPS), Senin, (17/2), Ekspor nonmigas ke  Amerika  Serikat Januari 2015 mencapai angka  terbesar yaitu US$1,25  miliar, disusul Jepang US$1,15 miliar dan Tiongkok US$1,08 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,10 persen. Sedangkan ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,18 miliar

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada Januari 2015 mencapai US$13,30 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,03 persen dibanding ekspor Desember 2014. Jika dibanding pada Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 8,09 persen. Ekspor nonmigas Januari 2015 mencapai US$11,22 miliar, turun 8,51 persen dibanding Desember 2014, sementara bila dibanding ekspor Januari 2014 turun 6,24 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2015 terhadap Desember 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$162,6 juta (9,55 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$293,4 juta (61,77 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari 2015 turun sebesar 4,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,34 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik sebesar 8,88 persen.

Berdasarkan kelompok komoditasnya, nilai ekspor semua kelompok komoditas menunjukkan penurunan, kecuali pertanian. Ekspor komoditas industri pada Januari 2015 mengalami penurunan 4,67 persen dibanding Januari 2014.  Ekspor industri turun dari 9,15 miliar dollar AS menjadi 9,07 miliar dollar AS pada Januari 2015. Akan tetapi, porsi meningkat dari 65,73 persen menjadi 68,17 persen,”

Komoditas tambang dan lainnya juga turun, dari 2,06 miliar dollar AS pada Januari 2015 menjadi 1,72 miliar dollar AS pada Januari 2015, begitu pula dengan kontribusi komoditas tambang dan lainnya yang turun, dari 14,2 persen menjadi 12,93 persen. Lebih lanjut, adanya penurunan ekspor komoditas migas dari 2,5 miliar dollar AS pada Januari 2014 menjadi 2,08 miliar dollar AS pada Januari 2015, dengan share yang turun, dari 17,29 persen menjadi 15,61 persen. (1009)