Merawat bayi yang baru lahir memang tidak mudah, apalagi
bagi ibu yang belum berpengalaman. Rasa takut dan canggung kadang jadi terlihat
sulit, apalagi merawat bagian sensitif seperti tali pusar.

Tali pusar atau ari-ari sangat penting bagi bayi. Saat didalam
kandungan, bayi bernafas melalui tali pusar, tali ini menyalurkan oksigen dan
makanan dari plasenta ke calon jabang bayi semasa dikandungan.

Saat lahir tali
pusar yang melekat di perut bayi, akan disisakan beberapa sentimeter oleh dokter.
Sisanya ini akan dibiarkan hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu
terlepas sendiri.

Pada umumnya, tali pusat akan lepas atau puput, lima hari sampai tujuh
hari setelah kelahiran. Selama belum puput (lepas, red), tali pusat harus
dirawat dengan baik.

Jika tidak, tali pusat akan mengalami infeksi, basah,
bernanah, dan berbau. Keadaan ini jelas berbahaya bagi bayi. Tapi bagaimana
perawatannya?

Merawat tali pusat bayi memang gampang-gampang susah, perawatannya
musti ekstra hati-hati.

Pertama-tama
bersihkan sekitar tali pusat dengan sabun saat mandi, lalu keringkan dengan handuk
lembut, ingat jangan terlalu lama membiarkan tali pusar terkena air, karena
bisa basah sehingga puputnya lama.

Kedua, olesi
pusar dengan alkohol, jangan menggunakan betadine atau antiseptic lainnya,
karena kandungan betadine dapat masuk ke dalam peredaran darah bayi sehingga
dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Ketiga, agar
tidak tergesek dengan gurita atau popok bayi, ada baiknya pusar yang belum
kering dibungkus dengan kain kasa steril yang bersih dan kering jika ada
infeksi.

Keempat, Jangan
taburi tali pusar dengan bedak atau pun ramuan, sebab tali pusat harus
benar-benar dalam keadaan bersih. Bedak dan ramuan bisa jadi sumber kuman yang
bisa membahayakan bayi.

Mitos seputar tali pusar

Percaya atau tidak, sampai saat ini masih ada yang percaya
bahwa tali pusar bisa menyembuhkan sakit parah untuk pemiliknya. Konon tali
pusar bayi yang dikeringkan bisa digunakan untuk mengobati si pemilik tali pusar
jika ia sedang sakit keras.

Caranya dengan mengeringkan tali pusar, dan
merendamnya pada air hangat, lalu air bekas rendaman itu diminum, nicaya akan
sembuh. ada juga yang percaya, tali pusar bisa jadi jimat bagi si pemilik saat
berada jauh merantau.

Konon,  tali pusar
bisa menenangkan dan membuat betah si pemilik di kampung orang. Ada lagi mitos yang masih
sering digunakan para ibu sampai saat ini, yaitu menempelkan koin yang sudah
dibungkus kain pada pusar bayi, cara ini digunakan untuk menghindari pusar
bodong.

Percaya atau tidak inilah mitos yang beredar, dan tidak sedikit orang
yang masih mempercayai kebiasaan orang dulu.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32913

Untuk melihat Berita Indonesia / Parenting lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket