Pekan ini, dipastikan tempe dan tahu bakal menghilang dari pasaran di Jakarta, bahkan di seluruh penjuru Tanah Air. Mulai Rabu hingga Jumat mendatang Himpunan Pengusaha dan Pengrajin Tahu Tempe se-Indonesia akan menggelar aksi mogok berproduksi. Langkah ini dilakukan sebagai protes terhadap pemerintah yang dianggap tidak berpihak terhadap nasib pengerajin tempe tahu menyusul melonjaknya harga kedelai.

Kesepakatan mogok produksi ini sudah disepakati sejak 8 Juli 2012 lalu yang dihadiri semua pengurus koperasi primer tempe dan tahu di lima wilayah Jakarta.

Dari catatan Himpunan Pengusaha dan Perajin Tahu Tempe se-Indonesia, ratusan industri rumahan tempe dan tahu banyak yang bangkrut dan tidak lagi memproduksi makanan kaya protein  itu, hal ini disebabkan karena harga kedelai yang terus meroket. Apalagi sejak bahan baku tempe tahun ini dilepas sesuai harga pasaran. Bulan ini saja harga kedelai yang sebelumnya sekitar Rp 5.000 perkilogram kini naik menjadi Rp 8000 perkilogram.

Dengan adanya aksi protes ini, para pengerajin tempe dan tahu mendesak pemerintah untuk segera mengambil alih tata niaga kedelai, dengan begitu pemerintah bisa meredam gejolak harga kedelai impor yang terus melonjak harganya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?47216

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________

Supported by :