Disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dalam waktu dekat ini pemerintah menunda rencana pembatasan penggunaan bahan minyak bersubsidi untuk kendaraan pribadi hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Keterangan ini disampaikan Jero di Kantor Presiden (3/5)

Keputusan itu diambil karena menilai pelaksanaan penggunaan BBM bersubsidi sulit diawasi. “ Kami akan melakukan secara sporadic. Ada beberapa SPBU yang tidak lagi menjual premium bersubsidi. Jadi untuk kendaraan pribadi ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,” kata Jero.

Ditambahkan Jero, keputusan ini sudah dirundingkan dengan Presiden, dan disetujui. “Mengenai kendaraan dinas pemerintah, nanti ada tahapannya. Kapan di Jabodetabek, Jawa dan Bali” imbuhnya.

Sementara untuk melakukan penghematan dan menjalankan peralihan BBM ke bahan bakar gas Jero meminta peran pemerintah daerah untuk ikut mengawasi pelaksanaan terkait pemberlakuan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan pertambagan dan perkebunan. Tak cuma itu saja, untuk peralihan konversi BBM ke bahan bakar gas bahkan pemerintah juga akan menjalankan konversi BBM ke bahan bakar gas. Namun saat ini masih ditinjau berapa jumlah SPBG di Jakarta dan daerah lainnya, yang nantinya akan ditambah. Converter kit juga akan terus disiapkan.

“Selain itu, PLN dilarang lagi membangun pembangkit baru yang berbasis BBM. Jadi, semua harus pindah ke batubara, gas, geotermal, dan PLTA,” kata Jero.

Terakhir, pemerintah juga akan menerapkan penghematan energi di gedung-gedung pemerintahan. Hal ini termasuk rumah menteri, gubernur, dan lainnya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38108

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________

Supported by :