KabariNews – Presiden RI Joko Widodo menerima perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah, Muhammad Kusrin di Istana Negara, Senin (25/1/2016). Presiden didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Pada pertemuan itu, Presiden mengapresiasi dan kagum pada kreativitas pria 37 tahun itu. Selain soal kualitas produk, kemasan tv dinilai menarik dan telah menyematkan merek sendiri yaitu Maxreen, Veloz, dan Zener. Menurut Menperin, Presiden meminta Kusrin dibantu dalam pengurusan paten merek tv. Selain itu, pihak perbankan diharapkan memberi kemudahan dan bantuan kredit modal, misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat.

“Bantuan permodalan itu untuk Kusrin dan juga industri perakitan elektronik serta IKM lainnya. Karena banyak ‘Kusrin-kusrin’ lainnya, kemarin di Kemenperin disampaikan rekan-rekan seprofesi sesama pengusaha kecil perakitan ada sekitar 25 usaha di Karanganyar,” kata Menteri Saleh dalam siaran persnya.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan bahwa dalam pandangan Presiden, televisi rakitan Kusrin ini bukan sekedar televisi untuk kalangan menengah ke bawah. “Tapi yang penting kan rakyat di bawah ini kan bisa mengakses informasi, bisa melihat berita, melihat informasi. Jadi selain fungsi UKM ada fungsi yang lebih penting lagi,” ucap Johan.

Atas usaha kreatif Kusrin, Presiden secara pribadi memberikan bantuan tambahan modal. “Karena melihat effort Mas Kusrin meproduksi barang daur ulang,” ucap Johan. Menperin mengungkapkan, selama ini Presiden sering memberi perhatian terhadap pengusaha kecil seperti Kusrin. Kementerian Perindustrian, lanjutnya, akan terus membina dan memberi arahan pengembangan usaha UD Haris Elektronik milik Kusrin sehingga nilai jualnya akan lebih meningkat. “Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin akan membantu pengurusan paten televisi-televisi produk Kusrin,” kata Menperin.

Pada 19 Januari lalu, Menperin telah menyerahkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda – Standar Nasional Indonesia (Sertifikat SNI) kepada Kusrin untuk produk televisi rakitan jenis tabung atau cathode ray tube (CRT).

Segmen pasar televisi Maxreen ini adalah tersendiri, sehingga tidak bersentuhan dengan segmen pasar produk pabrikan. “Pangsa pasarnya menengah ke bawah, karena dijual per unit Rp 400-500 ribu. Produksi setiap hari kira-kira hingga 150 unit,” ucap Menperin. ‎

Kusrin juga berencana mengembangkan usahanya dengan membuka cabang pemasarannya. ‎”N‎anti di Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta,” ucap Kusrin yang didampingi istri Siti Aminah. Ke depan dia ingin merakit televisi LED, tapi hingga saat ini permintaannya masih banyak pada televisi tabung. (1009)