KabariNews –  Pemerintah  telah menetapkan 10 tujuan wisata di Indonesia yang menjadi prioritas untuk diakselerasi menjadi destinasi wisata. Pembangunan 10 destinasi wisata mengerucut setelah sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) dan Menteri Kemaritiman sempat mengusulkan dan memfokuskan pada 25 kawasan  setrategis pariwisata nasioanal.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arif Yahya saat acara talk show dengan para Bupati dan Walikota se-Jawa Timur di gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (14/04). Sekaligus pada malam harinya, membuka pameran pariwisata yang dikemas dalam “Majapahit Travel Fair 2016” yang ke 17 di Grand City Ballroom, Surabaya.

Menpar mengatakan, 10 destinasi wisata yang mendapat prioritas akselerasi antara lain, Tanjung Lesung (Banten), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Toba (Sumatra Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Klayang (Belitung) dan masing-masing akan mendapatkan dana akselerasi dari pemerintah sebesar Rp. 10 triliun.

Akselerasi pada tahun 2016 diharapkan sudah dimulai pembangunannya menjadi destinasi-destinasi wisata yang baru yang terevilitasasi dan pada tahun 2017, akan lebih banyak lagi akselerasi terhadap destinasi pariwisata di Indonesia.

Akselerasi pariwisata akan berfokus pada pembangunan infrastruktur hingga kultur daerah yang profesional. Terlebih dari itu, yang terpenting adalah sosialisasi dan menyiapkan mental serta wawasan tentang dunia pariwisata bagi masyarakat sekitar kawasan akselerasi.

Khusus untuk kawasan akselerasi Bromo-Tengger-Semerun (BTS), pemerintah pusat akan membentuk badan otoritas terdiri dari instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait. “Badan otoritas Bromo-Tengger-Semeru akan mengelola kawasan ini, itu tugas pokoknya” kata Arif Yahya disela-sela acara talk show.

“Pembangunan kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru, saya sendiri yang akan memimpin dalam pembangunannya”, tegas Arif Yahya. Hal ini dimungkinkan, karena kawasan  BTS masuk dalam  wilayah 4 Kabupaten yang ada di Jawa Timur sehingga perlu dibentuk badan otoritas dan pembangunannya lasung dipimpin setingkat menteri.

Arif Yahya menegaskan, dengan akselerasi kawasan wisata BTS, merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada Jawa Timur, untuk itu harus dimaksimalkan dan dikelola dengan baik. Jika itu tercapai, tidak menutup kemungkinan tahun depan, dana akselerasi untuk Jawa Timur tidak lagi sebesar Rp. 10 triliun, mungkin bisa mencapai Rp. 20 triliun. (Yan-Jatim)