KabariNews – Jauh dari kampung halaman karena harus menjalani pendidikan di Indonesia, tidak membuat Christoph Andrew Hodel pemuda Amerika Serikat ini gundah gulana. Bahkan, nampak senang-senang saja menerima pelajaran di sekolah “barunya” di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12 Surabaya. “ Saya sangat senang berada disini, karena di sekolah saya tidak ada kegiatan seperti ini, Ini suatu pengalaman dalam hidup saya “ ungkap Chris.

Chris, sapaan akrabnya saat ini sedang menjalani program pertukaran pelalajar setelah ditunjuk menjadi duta pelajar dari negaranya melalui seleksi internasional dalam bidang Kebudayaan dan lain-lain selama satu tahun yang di sponsori oleh North Star Youth Exchange dan Rotary Internasional  D. 3420, sebuah organisasi yang menangani pertukaran pelajar atau Youth Exchange Program bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Republik Indonesia.

Selama bersekolah di SMK 12 Surabaya, Chris akan menjalani program pendidikan yang sama dengan murid-murid disekolah tersebut terhitung mulai bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Juni 2016. Dari Sekian banyak kejuruan yang ada di SMK 12 Surabaya, Chris menempuh kejuruan kriya kayu, kriya tekstil, Karawitan, seni Musik, Kriya kulit dan Kriya Logam.

Pemuda Amerika kelahiran Rochter, NY United State, 25 Juli 1997 yang beralamat 908 4th St. E.-Northfield bersama Andres Lopez, pelajar asal Mexico sedang melakukan praktek cara-cara pembuatan cicin dari logam. Chris sangat antusias dan serius dalam mengikuti kegiatan praktek di jurusan kriya logam.

Kendala utama bagi Chris dalam melakukan komunikasi adalah bahasa. Menurut  Yunarto S.pd, ketua jurusam Kriya logam dan guru pembimbing, memang bahasa menjadi hambatan kami dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada keduanya. “Tapi itu bisa kami atasi dengan segenap kemampuan kami, terbukti keduanya bisa menyelesaikan tugas-tugas yang kami berikan.”katanya

Ditambahkan Dra. Tri Romadhiany selaku guru pendamping dan penterjemah, selama ini Chris berinteraksi dengan teman-temannya dengan menggunakan bahasa tubuh dan sedikit berbahasa Indonesia.

Tetapi itu tidak menjadi halangan, karena teman-teman Chris bisa memakluminya.  Di Rotary Internasional, Chris juga diajari bahasa Indonesia, karena itu adalah ketentuan yang wajib sebagai salah satu syarat mengikuti Youth Exchange Progaramy. Selain mengikuti program pendidikan yang ditempuhnya, Chris juga mengikuti event-event yang di selenggarakan oleh SMK 12 sendiri maupun oleh Dinas Pendidikan Propensi Jawa Timur seperti pameran SMK se-Jawa Timur dan Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah (LDKS).

Sebenarnya Chris sudah tamat Sekolah setingkat SMA di negaranya dan Chris ingin melanjutkan kuliah di suatu universitas ternama di negaranya.  Adalah menjadi salah satu syarat untuk melanjutkan ke bangku kuliah dengan mengikuti program pertukaran pelajar yang nantinya harus dituangkan ke dalam sebuah tesis dan dipresentasikan di depan penguji, disamping Chris akan mendapatkan Letter of Acceptance dari SMK 12 Surabaya. “ Kami akan mengeluarkan Letter of Acceptance semacam sertifikat yang sesuai dengan ketentuan sebagai dasar pengesahan dari Kementrian Pendidikan kepada yang bersangkutan “, tegas Dra. Emie Ismiati, Mpd. Selaku Humas SMK 12 Surabaya.

Selanjutnya dijelaskan, SMK 12 setiap tahun menerima pelajar dari program Youth Exchange Program, dari negara-negara di Benua Eropa, Asia dan Amerika. Bahkan SMK 12 sering kedatangan relawan pengajar dari luar negri untuk memberikan bekal dan pengetahuan kepada tenaga pengajar yang ada disini. (1011)