KabariNews – Kelompok musisi muda yang dulu lebih dikenal dengan nama PETERPAN dan berubah nama jadi NOAH ini merupakan salah satu kelompok band papan atas yang menorehkan nama dibelantika musik Indonesia sekaligus memberi warna genre music romantic/pop rock (slow rock), yang digandrungi remaja. Salah satu lirik Peterpan yang sekarang bernama Noah;

“Seperti kemarin,
kau berbalik meninggalkanku.
Tak kusimpan, sisa dendam,
Lihat nanti, kita buktikan siapa aku.”

Bahasa batin yang mewakili gejola rasa remaja masa kini yang tak begitu saja patah hati karena janji cinta, membuat Peterpan atau NOAH sekarang, memberi nuansa kontektual, emosional atas jamannya.

NOAH tampil di Fox Theater Pomona (Los Angeles). Diawali Mahardika Tribute yang terdiri dari musisi-musisi Indonesia di Los Angeles, di antaranya Gio, Demas, Chitarra, Ian, dan Enrico. Konser tersebut merupakan konser grup musik pimpinan Naziel Ilham atau popular dengan panggilan Ariel ini, pertama kalinya diselenggarakan di Negeri Paman Sam. Di bawah label Musica Studio’s Noah hadir dengan personal dan kru lengkap yang dibawa dari Tanah Air.

Khusus untuk konsernya di Los Angeles, pihak Musica Studio’s bekerjasama dengan Dapoer Kita Productions pimpinan Endah Redjeki. Selain tiket General Admission, pihak Dapoer Kita juga menawarkan tiket Meet and Greet bagi sahabat NOAH yang berkeinginan untuk bertatap muka langsung dengan personil NOAH, yakni Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), dan David (keyboard).

Pertunjukkan musik NOAH malam itu berhasil sukses membius para sahabat NOAH di Los Angeles. Lagu-lagu seperti: ‘Ada Apa Denganmu’, ‘Kukatakan Dengan Indah’, dan ‘Mungkin Bila Nanti’, menyajikan nostalgia dan membangkitkan antusiasme para penggemarnya di Fox Theater Pomona. Ariel dan kawan-kawan juga membawakan lagu baru mereka, seperti ‘Separuh Aku dan Hidup Untukmu’ dan ‘Mati Tanpamu’, yang mendapat sambutan meriah audiens yang hadir.

Di sela persiapan konser, Stanley Chandra dari tim Kabari News berkesempatan untuk berbincang hangat dengan personil NOAH seputar perjalanan karir musik, dunia musik Tanah Air, dan beberapa projek terbaru mereka. Berikut cuplikan wawancaranya:

Apa tema tour NOAH kali ini?

Uki NOAH: Sebenarnya memang dulu kita rencananya mau ke sini tetapi terlaksana baru sekarang. Jadi, intinya memang untuk menghibur penonton Indonesia di Los Angeles,Washington D.C., dan New York. Tujuannya menghibur saja.

Boleh Anda ceritakan mengenai album baru NOAH, Second Chance?

Ariel NOAH: Album Second Chance ini kita bikin sebenarnya untuk mendaur ulang lagu-lagu Peterpan tetapi kita masukkan sekaligus ada 3 lagu baru. Sebenarnya kalau dijelaskan panjang sekali. Kita mau melambangkan banyak hal tentang kesempatan kedua. Salah satunya dari kita sendiri, dari Peterpan yang berganti nama NOAH. Di NOAH mendapatkan kesempatan kedua untuk bisa bermusik lagi. Kita beri kesempatankedua juga untuk lagu-lagu terdahulu di Peterpan biar kedengarannya lebih bagus secara audio. Tujuannya memang untuk menyebarkan paham tentang kesempatan kedua itu.

Di album baru tersebut, terdapat beberapa lagu yang diciptakan dalam bahasa Inggris. Apakah ini tanda-tanda bahwa NOAH akan lebih banyak berkolaborasi dengan musisi-musisi mancanegara ke depannya?

Ariel NOAH: Kita tidak tahu untuk ke depannya tetapi kalau mimpi itu selalu ada. Mimpi untuk berbuat lebih banyak. Salah satunya kolaborasi dengan musisi-musisi hebat. Tetapi,kalau lagu bahasa Inggris ini, memang salah satu eksperimen kita saja untuk membuat lagu dengan lirik bahasa Inggris. Sejauh apa kita bisa bermusik dengan lirik-lirik ini.

Beberapa saat yang lalu, kami menjumpai foto NOAH dan Iwan Fals di sosial media. Ada apa gerangan?

Ariel NOAH: Jadi, Iwan Fals rencananya akan mengeluarkan sebuah album di akhir bulan Oktober ini. Dan, kita salah satu dari 4 band yang ikut kolaborasi dengan Iwan Fals. Setiap band membawakan 2 lagu. Satu lagu lagunya Iwan Fals, featuring Iwan Fals.Satu lagi lagunya kita yang baru, featuring Iwan Fals.

Komentar NOAH tentang perkembangan dunia musik Indonesia

Ariel NOAH: Sebenarnya, secara garis besar hampir sama seperti yang terjadi di seluruh dunia. Jadi, musik sedang mengalami perubahan wajah secara industri. Penjualan fisik berubah menjadi penjualan non-fisik. Cuman, masalahnya di Indonesia itu secara eksekusinya tidak semulus yang terjadi di luar Indonesia. Seperti, pelanggaran illegal masih banyak sekali. Pembajakannya juga banyak juga. Kemudian, tempat berekspresi di Indonesia juga mulai berkurang. Apalagi dengan internet zaman sekarang, kecenderungan orang melompat. Orang cenderung mau dengar musik luar karena mudah sekai dapatnya.

Sebagai salah satu band terbesar di Indonesia, apa tanggapan NOAH mengenai fenomena pembajakan di Tanah Air?

Ariel NOAH: Itu sama seperti fenomena hantu ya sebenarnya.
Uki NOAH: Dibilang tidak ada, ada saja.
Ariel NOAH: Ada dua yang saya perhatikan. Satu, kenapa susah sekali ditumpas. Karena kalau dibilang katanya orang cari uang. Dengan taraf ekonomi yang sama, ada dua pihak yang dirugikan. Kalau pembajak itu katanya mencari uang kecil, tetapi di sisi industri rekaman buruh pabrik kaset tutup semua gara-gara pembajakan itu. Alasan itu saya pikir tidak masuk akal. Yang kedua adalah tidak bisa ditumpasnya itu. Kenapa susah sekali menutup pembajakan yang ada di mana saja. Jadi, fenomena yang aneh.

Pesan untuk Sahabat NOAH di Amerika Serikat

Uki NOAH: Mudah-mudahan di acara ini, kita bisa menghibur kalian. Untuk yang tidak bisa datang, juga mudah-mudahan kita bisa ke sini lagi dengan album baru nanti tahun depan dan kita diundang untuk ketemu lagi. Jangan lupa ikuti terus musik Indonesia! Setelah memembangkan sebanyak kurang lebih 14 lagu, konser NOAH di Los Angeles diakhiri dengan lagu Topeng, yang diambil dari album Taman Langit (2003) (1014)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/80263

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

jason_yau_lie

 

 

 

 

kabari store pic 1