KabariNews– Pada tahun 1969, dua psikolog di University of Illinois mengusulkan apa yang mereka sebut Pollyanna Hipotesis – gagasan yang menyebutkan ada kecenderungan manusia untuk menggunakan kata-kata positif lebih sering daripada kata yang negatif. Mereka menulis, manusia cenderung melihat pada (dan berbicara tentang) sisi terang kehidupan. Itu adalah spekulasi yang telah menimbulkan perdebatan sejak itu.

Sekarang, seperti dilansir sciencedaily.com, Jumat, (13/2),  tim ilmuwan dari University of Vermont dan The Mitre Corporation telah menerapkan pendekatan Big Data – menggunakan satu set data yang terdiri atas miliaran kata. Mengambil 10 bahasa yang paling populer dengan menggunakan sumber-sumber online termasuk dari Google Books, Twitter, sub judul di film dan acara TV, lirik lagu dan New York Times.

“Kami melihat sepuluh bahasa,” kata Peter Dodds yang ikut memimpin penelitian, “Dan dalam setiap sumber kami melihat, orang menggunakan kata-kata yang lebih positif daripada yang negatif.”

Untuk mengeksplorasi kemungkinan Pollyanna ini, tim ilmuwan di UVM dengan dukungan dari National Science Foundation dan The Mitre Corporation – mengumpulkan miliaran kata dari seluruh dunia menggunakan dua puluh empat jenis sumber termasuk buku, berita outlet, media sosial, website, televisi dan film sub judul, dan lirik musik.  “Kami mengumpulkan sekitar seratus miliar kata yang ditulis dalam tweets,” kata Chris Danforth yang ikut memimpin penelitian baru.

Dari sumber-sumber ini, tim kemudian mengidentifikasi sekitar sepuluh ribu kata yang paling sering digunakan di setiap sepuluh bahasa termasuk Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, Portugis Brasil, Korea, Cina (disederhanakan), Rusia, Indonesia dan Arab. Selanjutnya, mereka menyuruh penutur asli untuk menilai semua kata-kata ini sering digunakan pada skala sembilan poin dari wajah  cemberut sampai tersenyum. Dari penutur asli, terkumpul lima juta skor manusia individu kata-kata. Rata-rata ini, dalam bahasa Inggris misalnya, “tawa” dinilai 8,50, “makanan” 7.44, “truk” 5.48, “yang” 4.98, “keserakahan” 3.06 dan “teroris” 1.30.

Para ilmuwan menemukan kata-kata bahasa alami manusia memiliki bias positif universal, diperkirakan konten kata emosional konsisten antara bahasa di bawah terjemahan, dan bias positif ini sangat tergantung pada frekuensi penggunaan kata. Dengan kata lain, kata Doods, dengan melihat kata-kata paling sering orang menggunakannya, mereka menemukan bahwa rata-rata, kita maksudnya  manusia  menggunakan kata-kata yang lebih bahagia daripada kata-kata sedih.

Berikut 10 besar bahasa paling bahagia di dunia

  1. Spanyol
  2. Portugis
  3. Inggris
  4. Indonesia
  5. Prancis
  6. Jerman
  7. Arab
  8. Rusia
  9. Korea
  10. China

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74916

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

lincoln

 

 

 

 

kabari store pic 1