Kabari News – Belajar di luar negeri terlebih di Amerika Serikat, seperti menjadi impian sebagian besar orang. Yup, terlebih lagi jika belajarnya itu gratis alias mendapatkan beasiswa? Siapa yang tak mau bukan?. Nah, salah satu orang yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk belajar di sana adalah Lenny Lim.

Lenny mendapatkan beasiswa yang bernama beasiswa Community College Initiative Program(CCIP) untuk belajar Journalism di Scottsdale Community College, Arizona selama 10 bulan dengan satu tahun pelajaran (2 semester). “CCIP ini adalah program beasiswa non-degree selama satu tahun yang dibiayai oleh pemerintah USA. Di Indonesia, CCIP dikelola oleh AMINEF dan bisa dibilang CCIP ini “adiknya” beasiswa  Fullbright” kata Lenny kepada kabarinews.com, Kamis, (23/10),



Dia bercerita, awalnya tertarik untuk mengikuti beasiswa ini karena  mendapatkan info  dari temannya dan setelah menimbang-nimbang ternyata beasiswa itu menarik perhatiannya. “ Saya pun langsung aplly beasiswa itu” imbuh wanita yang suka jalan-jalan ala flaspacking ini.

Nah, pengalaman Lenny mendapatkan beasiswa CCIP ini pun dituangkan dalam diari blog pribadinya, len-diary.blogspot.com.  Di sana Lenny menuliskan, total peserta yang mendapat CCIP  dan diberangkatkan ke AS untuk tahun 2013-2014 berjumlah 48 orang. Rata-ratanya mereka yang mendapatkan beasiswa ini berasal dari Aceh sampai Papua, dari lulusan SMU hingga middle level professionals working yang mengambil jurusan Media, Tourism and Hospitality Management, Business Administration, IT, Engineering and Early Childhood Education.

“CCIP dimaksudkan untuk membantu para pekerja untuk meningkatkan skill dalam bekerja maupun personal.  Tidak hanya itu, sebagai penerima beasiswa sudah sepatutnya para penerima beasiswa otomatis menjadi duta bangsa Indonesia yang akan memperkenalkan Indonesia di mata. Tidak hanya mendapatkan kesempatan belajar dan magang kerja di Amerika, penerima beasiswa CCIP juga berkesempatan berkecimpung di berbagai kegiatan lainnya seperti community service, cultural event dan berbagai workshop pengembangan leadership and self development” nulis Lenny.

Dan sebelum mendapatkan beasiswa tersebut ada hal-hal yang patut diperhatikan. Misalnya. minimum telah mengenyam pendidikan SMU/ S1. Sebenarnya diprioritaskan untuk lulusan SMU, tetapi nyatanya kebanyakan yang lolos adalah lulusan S1. Untuk lulusan S1, harus mengajukan bidang studi yang berbeda dengan pendidikan S1 nya tetapi harus sesuai dengan pekerjaan/kegiatannya saat ini. Memiliki kemampuan berbahasa inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai ITP TOEFL minimum 450 atau setara (untuk TOEIC dan IELTS).

Kemudian mengisi application form yang tersedia. Selain mengisi biodata, di dalam application form ini juga terdapat 4 mini-essay yang harus diisi. Jawablah dengan memberikan contoh/gambaran yang spesifik agar penilai dapat menilai kecocokan anda dengan program beasiswa ini.



Lalu mengirimkan berkas yang diminta dalam bentuk hard copy (print) ke AMINEF. Beberapa hal yang cukup menyita waktu dalam menyiapkan berkas yang diminta adalah terjemahan sertifikat dan daftar nilai ijazah SMU serta universitas yang sudah dilegalisir ke dalam bahasa inggris. Ketika semua dokumen telah dikirim, tinggal menunggu panggilan wawancara dan Tes TOEFL di kantor AMINEF.

Dan  setelah dinyatakan lolos, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah medical check up. Rupanya medical check up jauh lebih sulit dan memerlukan penantian dan kesabaran tingkat tinggi karena requirement dan standard yang ditetapkan pemerintah USA cukup tinggi. Lenny sempat didiagnosa terkena TBC. Tentu saja dia tidak merasa sama sekali sehingga Lenny harus membuktikannya dengan X-ray, rontgen paru hingga melakukan tes darah sekali lagi di luar kota Jambi untuk membuktikan dia bersih dari penyakit TBC. Setelah proses medical check up selesai, proses terakhir adalah menanti email berisi official letter sebagai penerima beasiswa. Dari email tersebut, barulah diketahui state dan  community college yang menjadi tujuan studi.

Lenny merasa sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini. “Saya percaya dengan pengalaman serta ilmu yang saya pelajari di sini, sepulangnya saya tahun depan ke Indonesia maka kerja pun akan berdatangan” kata dia. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72025

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

lincoln