Apa yang terbayang di benak jika tahu, bahwa di salah satu
pulau kecil di Maluku, hampir semua murid hanya memiliki tiga jenis
buku ; buku pelajaran sekolah , Alkitab dan buku tulis mereka. Selain
itu ? Tak ada. Tak ada buku cerita anak-anak, komik, atau majalah
anak-anak. Itu berlangsung puluhan tahun.

Padahal buku cerita atau komik sesederhana apapun, penting untuk
melatih daya imajinasi anak. Yang bisa diusahakan adalah, para guru
daerah itu mengetuk hati rekan-rekannya untuk mengirimkan buku-buku
bacaan supaya dapat dimanfaatkan anak-anak di kepulauan Maluku itu.

Atau cerita bagaimana menghadapi anak didik yang diminta orangtuanya
agar tidak sekolah saat musim panen tiba, untuk sekadar membantu memanen
ladang. Dan itu bukan dua hari. Bisa seminggu, bahkan sepuluh hari
sekolah kosong karena musim panen. Apa yang bisa mereka lakukan supaya
sang murid ke sekolah sesegera mungkin ? Itu salah satu tugas guru di
daerah terpencil. Itu dialami juga oleh guru-guru dari Indonesia
Mengajar (IM)

Sebagian kisah mereka, sedih dan gembira, sekaligus tertuang pada
buku ‘Indonesia Mengajar’. Haru, kagum, sedih, gembira. Itulah yang
terasa jika pembaca menyimak kisah-kisah dalam buku ini. Bagaimana
tidak, para guru muda yang ditempatkan untuk mengajar di daerah-daerah
terpencil di Indonesia, telah menemukan berbagai pengalaman yang
memberikan makna lain pendidikan.

Mereka tidak lagi bicara soal teori pendidikan yang diungkapkan oleh
para pejabat mengenai pendidikan. Sebaliknya, mereka melakukan sebuah
tindakan konkrit dalam dunia pendidikan.

Rasanya, hanya “keterpanggilan” saja yang membawa para sarjana dari
berbagai disiplin keilmuan itu mau berada di tempat-tempat jauh dari
tempat berdiskusi para pemegang otoritas pendidikan. Mereka tidak
sekadar mencari pengalaman apalagi uang, melainkan datang untuk berbuat
sesuatu yang nyata bagi Indonesia.

Lalu, apa yang mereka dapatkan selama satu tahun berada di tempat
mereka ditugaskan? Apalagi kalau bukan sebuah pengalaman batin,
pengalaman kemanusiaan dan pengalaman keindonesiaan. Pengalaman semacam
itu justru dari hal-hal sederhana, terutama dari hasil interaksi mereka
dengan murid-murid dan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Kisah mengenai “anak nakal” yang ternyata pandai dalam mata pelajaran
matematika (hal. 55) misalnya, menunjukkan bahwa anak-anak yang
dianggap sebagai “preman” di kelas, terkadang memiliki kemampuan di atas
rata-rata di bidang lain.

Hal yang serupa juga terjadi dalam kisah Syahrul, Si Asisten Guru
(hal. 61) yang ditulis oleh Intan Nuni Wahyuni, Munarsih (hal. 64) yang
ditulis oleh Bayu Adi Persada, Ibu Guru Laini (hal.69) yang ditulis oleh
Junarih, maupun Semua Tentang Rizky (hal. 85) yang dikisahkan Dwi
Gelegar G Ramadhan.

Tidak semua pengalaman yang dikisahkan dalam buku ini indah.
Kekesalan, tekanan, bahkan rasa hampir frustrasi juga dialami oleh para
pendidik muda ini. Itu semua, karena berhadapan dengan siswa dan
lingkungan baru selalu memunculkan masalah. Tidak mulusnya proses
adaptasi adalah salah satu sumbernya.

Terlihat, bahwa mendidik bukan sekadar mengajarkan materi-materi
pelajaran yang telah digariskan dalm kurikulum, melainkan juga
menjadikan murid menemukan dirinya sendiri.

Selain itu, hal yang lebih penting adalah, usaha untuk terus
menumbuhkan optimisme kepada para murid. Di tengah fasilitas serta
ketersediaan dana yang serba terbatas dan tidak mencukupi, guru harus
menumbuhkan semangat dan optimisme kepada para murid untuk berbuat
sesuatu bagi diri maupun masa depannya.

Buku ini seharusnya menjadi inspirasi bagi guru-guru di daerah
lainnya. Mendidik bukan sekadar menabungkan gagasan secara sistematis,
melainkan memberikan bekal kepada mereka untuk menemukan dan
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Judul : Indonesia Mengajar
Penyunting : Ikhdah Henny dan Retno Widyatuti
Penerbit : Bentang, November 2011
Tebal : xviii + 322 halaman
Harga : Rp. 54.000

(Indah)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37735

Untuk

melihat artikel Buku lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported

by :