Secret Service adalah instutusi yang berdiri sendiri, bukan bagian dari Angkatan bersenjata AS tapi langsung dibawah komando pemerintah federal. Tugas mereka satu, menjaga keamanan Presiden, pejabat negara dan para keluarganya.   Secret Service kalau di Indonesia mungkin semacam Paspampres atau Pasukan Pengamanan  Presiden.

Anggota Secret Service direkrut lewat proses yang ketat. Mereka diseleksi secara berjenjang. Setelah diterima mereka akan menjalani pelatihan yang lamanya hingga berbulan-bulan. Pelatihannya mencakup fisik, mental dan tehnik. Seorang agen Secret Service dituntut memiliki fisik prima, mental yang sangat baik dan teknik yang tinggi. Teknik dalam hal ini mencakup kemampuan beladiri, kacakapan menggunakan senjata api dan cakap dalam menghadapi situasi darurat.

Karena tugas mereka mengawal dan memberi pengamanan kepada pejabat negara seperti Presiden, mereka dituntut loyal kepada siapapun presidennya. Meski biasanya setiap terjadi pergantian presiden, berganti pula orang-orang yang menduduki pos-pos penting institusi Secret Service sesuai keinginan presiden terpilih. Biasanya untuk posisi bawahan adalah orang yang sama. Jadi mereka inilah yang dituntut loyalitas mutlak kepada siapapun penjabat presiden.

Secret Service menerapkan prosedur pengamanan yang boleh dibilang super ketat untuk melindungi presiden AS. Dalam setiap kunjungan ke suatu tempat misalnya ke luar negeri, berbulan-bulan sebelumnya agen-agen Secret Service telah diturunkan untuk mengobervasi tempat tersebut. Seperti di film-film Hollywood, kadangkala  mereka pun menyamar  demi mempelajari suatu tempat yang akan didatangi presiden.

Usai dilakukan observasi dan dianggap clear, biasanya dua minggu sebelum kedatangan presiden, tim Secret Service sudah datang lebih dulu. Dengan dua pesawat kargo besar, mereka membawa berton-ton perlengkapan canggih termasuk alat komunikasi, persenjataan, dan perlengkapan medis. Seluruh ‘mainan’ canggih itu akan dipasang dan harus siap dioperasikan tepat ketika presiden datang.

Bersamaan dengan proses ‘penyetingan’ alat-alat canggih itu, proses clearing area tetap dilakukan. Mereka mengerahkan anjing pelacak serta puluhan alat pendeteksi bom dan panas untuk mencari benda-benda mencurigakan. Jika Presiden akan datang ke sebuah gedung, maka seluruh benda di gedung itu harus dalam keadaan clear.

Mulai dari bangku, meja, podium, tembok, pot-pot bunga, lantai, hingga microphone yang akan digunakan presiden. Selama proses pembersihan ini, lokasi tersebut seolah milik Secret Service. Tak ada yang boleh masuk tanpa ijin meski pemilik lokasi sekalipun. Mereka bekerja secara cermat, hati-hati dan cepat. Jika ada satu saja tidak terdeteksi, maka akibatnya bisa fatal. Tindakan pembersihan ini bisa memakan waktu berjam-jam, dan jika semua keadaan sudah bersih terkendali, tempat itu akan ditutup total hingga acara presiden dimulai.

Pengamanan di luar arena juga terdiri dari berlapis-lapis zona atau ring. Biasanya ada empat atau lima ring pengaman. Ring empat dan lima adalah ‘jatahnya’ petugas kepolisian setempat dengan koordinasi

Secret Service. Lalu ring tiga terdiri dari  campuran petugas kepolisian, agen-agen khusus dan Secret Service. Kemudian ring dua dan ring satu adalah tanggung jawab penuh Secret Service dibantu petugas keamanan setempat. Tapi terkadang di beberapa negara yang pernah dikunjungi Presiden AS, Secret Service sama sekali tak mengijinkan petugas kepolisian lokal berkeliaran di dalam ring ini.

Saat mengawal presiden, para agen Secret Service dilarang berbicara kecuali darurat. Mereka harus konsentrasi dan fokus melihat ke arah sekeliling presiden atau ke kerumunan massa Mereka sudah terlatih mendeteksi gerakan-gerakan mencurigakan seseorang. Mereka juga menfokuskan pandangan kepada tangan-tangan pengunjung yang berada di dalam saku celana, tertutup koran atau berada dibalik baju.

Saat-saat inilah saat yang paling menegangkan bagi seorang  agen Secret Service.

Jika seorang agen Secret Service melihat suatu benda yang mencurigakan misalnya moncong pistol atau bunyi yang mencurigakan dari tengah kerumunan. Mereka langsung bergerak cepat membentuk barikade melindungi presiden. Prosedurnya, mereka ‘memeluk’ sang presiden sambil ‘melarikan’ presiden ke tempat yang aman. Selama proses itu, moncong pistol mereka tetap siaga dan mereka siap menjadi tameng hidup sang presiden.

Sementara jika acara presiden berada di area terbuka, para agen Secret Service menyebar hampir di semua titik dengan kondisi siap siaga. Selain berdiri di setiap titik yang telah ditentukan, para penembak jitu pun siap siaga di atas gedung-gedung. Bahkan kabarnya, jika berada di area terbuka, podium tempat presiden berpidato pun sebetulnya dilindungi oleh baja anti peluru, sehingga jika terjadi sesuatu, presiden dapat segera berlindung di balik podium tersebut.

Tak ingin mengulangi kesalahan saat terjadi pembunuhan terhadap Presiden Kennedy yang tewas tertembak di mobil dengan atap terbuka. Secret Service kali ini tak lagi menggunakan mobil jenis tersebut. Mobil kepresidenan AS mungkin satu-satunya mobil yang paling aman di dunia. Selain anti peluru, konon ketebalan kaca mobil itu setebal buku telepon.

Dalam pengamanan penerbangan pun, presiden AS mendapat pengamanan super ketat. Pesawat Air Force One yang memang disediakan untuk presiden, akan selalu dikawal oleh minimal dua pesawat jet tempur di belakangnya. Bahkan sesaat sebelum mendarat di sebuah airport, seluruh penerbangan dihentikan sementara lima sampai sepuluh menit untuk memberi kesempatan Air Force One mendarat.

Indonesia pernah mengalami betapa ketatnya pengawalan presiden Bush ketika datang ke Jakarta dan Bogor. Di Bogor, rombongan Agen Secret Service bahkan sampai membooking seluruh kamar di salah satu hotel terkemuka di Bogor. Jalan darat antara Jakarta-Bogor pun sempat disetrilkan, meski akhirnya waktu itu presiden Bush menggunakan helikopter.

Posisi presiden AS memang posisi yang amat strategis dan penting, siapa yang menjadi presiden AS boleh dibilang dialah pemimpin dunia. Oleh karena itu penjagaan ketat wajar diberlakukan untuk mereka, tak terkecuali Obama.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32196

Mohon memberi nilai and komentar untuk artikel ini. Terima kasih

Supported by :

Photobucket