KabariNews– Duta Besar Amerika Serikat Robert O. Blake memimpin delegasi yang terdiri atas perwakilan 12 perusahaan dan asosiasi bisnis AS berkunjung ke Batam dan wilayah sekitarnya. Kunjungan ini dalam rangka mempererat hubungan diplomatis dan komersial antara Amerika Serikat dan Indonesia, khususnya untuk menjajaki peluang  investasi dan  perdagangan di kota-kota penting di Indonesia, pada 29-30 Januari,

Di Batam, Dubes Blake dan rombongan bertemu dengan Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Walikota Batam Ahmad Dahlan, Ketua Batam Indonesia Free Trade Zone Authority (BIFZA) Mustofa Widjaja, serta para pengusaha. Forum pertemuan ini memberikan peluang bagi pengusaha-pengusaha AS untuk menjalin kemitraan penting dengan pemerintah dan pengusaha setempat serta menjajaki peluang usaha di daerah tersebut.

“Hubungan dagang dan investasi yang erat antara AS dan Indonesia merupakan landasan hubungan bilateral AS-Indonesia, juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara kita,” ujar Dubes Blake seperti dilansir dari siaran pers Kedubes AS, Kamis, (29/1). “Mempererat hubungan perdagangan  AS-Indonesia adalah prioritas utama saya dan tim Kedubes AS. Investor AS, termasuk para investor AS yang berada di Batam, adalah salah satu investor terbesar di Indonesia. Investasi fasilitas fabrikasi McDermott sejak 1970, misalnya, mendukung pesatnya transformasi Batam menjadi pusat industri dan manufaktur,” ungkapnya lagi.

Selama berada di Batam, Dubes Blake juga mengunjungi fasilitas manufaktur baru milik Caterpillar di Tanjung Uncang, juga Kinema Studios, sebuah studio produksi lokal yang, bersama sederet klien dan mitra dari dunia perfilman dan televisi AS, telah sukses menciptakan animasi, produksi, dan pascaproduksi mutakhir.

Kemudian, pada 30 Januari, Dubes Blake berkunjung ke Pulau Bintan untuk memantau Bintan Industrial Estate dan fasilitas manufaktur Honeywell Corporation yang menampilkan teknologi avionik dan penerbangan terdepan. Delegasi bisnis AS terdiri dari AECOM, Amcham Indonesia, APR Energy, Caterpillar, G4S Security Services, GE, Honeywell, MSD, OshKosh, dan Stonhard.

Keberadaan sejumlah perusahaan Amerika Serikat yang sudah terlebih dahulu berkembang di Batam, diharapkan bisa menjadi strategi promosi untuk mendongkrak FTZ sekaligus menarik investor baru. Dubes Blake mencatat perusahaan-perusahaan AS terbaik yang sudah berkontribusi bagi Batam yakni General Electric, Caterpillar, Mercks dan McDermott (berdiri sejak 1970 dengan 8.000 pekerja).

Yang terbaru Honeywell Indonesia membangun lini fasilitas manufaktur di FTZ Bintan yang mempekerjakan sekitar 200 orang dalam bidang usaha produksi instrumen avionik dan sistem informasi, termasuk kotak hitam, untuk pesawat dan helikopter. Secara keseluruhan saat ini Honeywell Aerospace sudah berada di Jakarta, Surabaya, Purwakarta, Batam, dan Bintan dengan total 1.500 karyawan. (1011)