KabariNews – Tak kenal kata lelah bagi pria paruh baya ini. Abdul Rauf namanya. Ia menjajakan Nasi Uduk asli Betawi di Jalan Pemuda, Layur, Jakarta Timur.

Pria berusia 63 tahun ini memulai usahanya sejak tahun 1982. Namun, saat itu, ia membantu usaha kakaknya. Setelah sang kakak meninggal, Babe, panggilan akrabnya memutuskan melanjutkan usaha. “Karena Nasi Uduk asli Betawi tidak ada lagi yang jualan di pinggir jalan, ” ujar Babe yang ditemui Kabari di warungnya Jalan Pemuda, Jakarta Timur (22/11).

DSC_1953,3Dikatakan Babe, ia tetap berusaha di usia senja, karena keinginan untuk bisa mewujudkan mimpi anaknya menjadi polisi. “Cuma anak saya yang bontot punya cita-cita pengen jadi polisi, tapi kan biayanya mahal, nah itu saya bingung,” katanya bercerita.

Nasi Uduk Betawi ini dijual dengan harga Rp 10 ribu/porsi. Lauknya beragam, mulai tahu, tempe, ayam, hingga semur jengkol. Lanjut Babe, sebelumnya nama dikenal, dalam sehari hanya laku 10 porsi. Namun, setelah seseorang mengunggah kisahnya di Facebook, penjualannya meningkat pesat. “Dulu bisa jualan sampe jam 12 malam, sekarang jam 9, 10 malam sudah bisa tutup, karena nasi uduknya udah abis,” tukas Bapak 5 orang anak ini.

Hal baik yang dialaminya saat ini sangat disyukurinya. Meski begitu, pengalaman pahit pernah dirasanya. “Pengalaman pahit banyak banget, baru buka aja satpol PP datang bongkarin semua, meja-meja diangkut semuanya, besoknya kalau mau buka lagi nunggu dia pergi, kalau belum pergi belum berani buka lagi,” terangnya.

Sekadar info, foto lapak Nasi Uduk Betawi milik BabeĀ  pernah menjadi viral di sosial media. Hal ini memberikan dampaknya positif atas usahanya. “Sangat berterima kasih dan lega sekali, pengunjungnya banyak dan pelanggannya juga bertambah banyak, sekarang jadi mendingan daripada sebelumnya,” ujar Babe. (Asban/Foto : Asban)

Save