KabariNews –  PT Pertamina (Persero) siapkan dana sekitar US$2,5 miliar untuk mendorong pembangkit listrik panas bumi yang saat ini masih berada dikisaran 5% dari total sumber daya yang dimiliki  menjadi 1.026 MW hingga 2019.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dalam siaran persnya, Minggu, (5/7), pada saat peresmian PLTP Kamojang Unit 5 yang berkapasitas 1 x 35 MW.  PLTP Kamojang Unit 5 sendiri telah beroperasi secara komersial dengan mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero) pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.Proyek ini menjadi salah satu milestone penting Pertamina untuk masuk ke era bisnis total project panas bumi, di mana Pertamina menggarap panas bumi dari uap hingga menjadi listrik.

Dwi mengungkapkan Pertamina telah menempatkan pengembangan panas bumi dalam salah satu prioritas strategis, dan perusahaan telah memiliki cetak biru pengembangan panas bumi hingga 2019. Kendati begitu banyak hambatan yang harus dihadapi, tuturnya, Pertamina menegaskan posisi kepemimpinannya dengan terus melakukan merealisasikan proyek-proyek panas bumi di Tanah Air.

“Mengembangkan panas bumi memang tidak mudah dan terbukti kendati Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia dengan 28.000 MW, baru kisaran 5% yang termanfaatkan. Pertamina komit mempercepat pemanfaatan panas bumi dan konsisten menjadi yang terdepan dalam melaksanakan pengembangan panas bumi di Indonesia. Bahkan, di saat investor lain pun tidak banyak tergerak karena berbagai hambatan yang dialami, kami terus berinvestasi di sektor panas bumi salah satunya PLTP Kamojang 5 yang diresmikan oleh Presiden RI hari ini,” kata Dwi Soetjipto.

Saat ini Pertamina sedang melaksanakan proyek pengembanganpanas bumi, meliputi PLTP Kamojang 5 (1×35 MW) dan Karaha (1×30 MW) di Jawa Barat, Ulubelu 3 & 4 (2×55 MW) di Lampung, Lumut Balai 1 dan 2 (2×55 MW) di Sumatera Selatan, Lahendong 5 dan 6 (2×20 MW) dan pembangkit skala kecil Lahendong 2×5 MW di Sulawesi Utara, Sibayak 1×5 MW di Sumatera Utara, Hululais 1 dan 2 (2×55 MW) di Bengkulu, Sungai Penuh 1 (1×55 MW) di Jambi. Keseluruhan proyek tersebut memiliki total kapasitas pembangkitan 505 MW dan investasi sekitar US$2,5 miliar.

Proyek-proyek tersebut akan mulai beroperasi komersial secara bertahap mulai 2015 hingga 2019. Dengan tuntasnya proyek-proyek tersebut, Pertamina akan memiliki kapasitas sebesar 907 MW pada tahun 2019 yang dapat menghemat penggunaan BBM sekitar 43.000 barel setara minyak per hari. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78286

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1