KabariNews – KJRI Los Angeles bekerjasama dengan Indonesian American Business Council (IABC) menyelenggarakan Pertemuan Bisnis antara Delegasi Jawa Timur yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, dengan para pengusaha setempat di Los Angeles pada tanggal 30 November 2015,

Pertemuan Bisnis ini bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan investasi yang baru, perkembangan iklim dan peluang investasi yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Jawa Timur, serta memfasilitasi minat para investor untuk menanamkan modalnya pada berbagai sektor bisnis di Jawa Timur, khususnya yang terkait dengan sektor perdagangan dan pariwisata.

Pertemuan Bisnis tersebut dihadiri sekitar 70 peserta dari berbagai kalangan, seperti pengusaha, investor, kalangan perbankan dan konsultan bisnis. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Mayor Office – City of Los Angeles; Port of Los Angeles; US Department of Commerce; LA Area Chamber of Commerce; Los Angeles World Trade Center; District Export Council Southern California; serta wakil dan beberapa perusahaan swasta terkait.

Forum bisnis tersebut dibuka oleh  Umar Hadi, Konsul Jenderal RI di Los Angeles, yang dilanjutkan oleh paparan dari  Syaifullah Yusuf Cholil, Wakil Gubernur Jawa Timur, dan Benny Sampirwanto, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri, Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bertindak selaku moderator adalah Dwirana Satyavat, Sekretaris IABC.

Konsul Jenderal secara umum menjelaskan mengenai posisi Los Angeles dan Negara Bagian California Selatan dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam hal ini, secara khusus ditekankan mengenai peranan pelabuhan Los Angeles yang merupakan pintu gerbang utama bagi masuknya produk-produk ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Sebagai pengantar, Konsul Jenderal juga memaparkan mengenai peran penting provinsi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia, yang mengedepankan toleransi beragama yang pada gilirannya dapat memberikan iklim bisnis dan investasi yang kondusif.

Pada awal paparannya, Wakil Gubernur menekankan bahwa Jawa Timur menduduki posisi ke-2 dari segi “competitiveness” dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian dari Asia Competitiveness Institute pada tahun 2013. Selain itu, dijelaskan pula mengenai posisi strategis Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) sebagai salah satu hub dalam rute perdagangan internasional. Selanjutnya, secara garis besar disoroti juga mengenai pertumbuhan positif perekonomian Indonesia terkini pada umumnya, di Provinsi Jawa Timur pada khususnya. Selain itu, disinggung pula mengenai iklim investasi dan bisnis, serta peluang usaha di sektor perdagangan, pariwisata dan investasi di Provinsi Jawa Timur.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Jawa Timur telah tercatat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki prospek ekonomi terbesar, dan menikmati pertumbuhan ekonomi yang positif dari tahun ke tahun, yaitu selalu di atas rata-rata 7,2% per tahun. Adapun potensi investasi di Jawa Timur yang terbuka luas bagi para investor asing adalah di sektor pertanian, terutama subsektor hortikultura; energi dan sumber daya mineral, khususnya tenaga panas bumi (geothermal); pariwisata, khususnya man made tourism dan wisata bahari; serta di sektor kelautan dan perikanan.

Sementara itu, disinggung pula mengenai beberapa objek pariwisata di Jawa Timur, yang memiliki potensi cukup baik untuk dikembangkan di kemudian hari dan untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sisi pariwisata. Namun demikian, diakui bahwa Provinsi Jawa Timur masih memerlukan penanaman modal untuk pengembangan infrastruktur yang menunjang objek-objek pariwisata dimaksud.

Setelah pelaksanaan pertemuan bisnis, telah dilaksanakan juga one-on-one meeting secara informal antara Delegasi Jawa Timur dengan para pengusaha yang hadir. Pertemuan bisnis dinilai cukup produktif, dengan banyaknya proposal bisnis dan usulan kerjasama usaha dari para pengusaha tersebut, yang dapat ditindaklanjuti oleh kalangan usaha dan para pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (1009)