Pesawat terbang berjenis ringan tersebut jatuh pada Kamis (26/06) di lereng Gunung Salak saat menjalankan misi pengujian alat fotografi digital terbaru.

Pesawat berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, pada Kamis pagi pukul 9.23. Pada pukul 10.30 pesawat tersebut tidak tampak di radar markas TNI AU. Dua belas menit kemudian, pesawat melakukan kontak terakhir dengan Menara Pengawas Pondok Cabe. Dan pada pukul 11.10 pesawat sudah tak dapat dihubungi oleh Pangkalan Udara Atang Sandjaya, Bogor.

Beberapa jam kemudian baru dapat dipastikan bahwa pesawat Cassa 212 tersebut jatuh di sekitar lerang Gunung Salak, Bogor. Tim Sar dan tim pnecari dari Kepolisian, TNI AU dan TNI AD pun dikerahkan untuk melakukan penyisiran.

Keesokan harinya, Jum’at sekitar pukul 16.00 pesawat ditemukan dalam keadaan hancur berkeping-keping di dasar jurang di antara dua lereng Gunung salak.

Lima awak dan 13 penumpangnya dipastikan tewas, salah satunya adalah perwira wanita, Mayor Susiska. Sampai Sabtu petang, 18 jenazah belum dapat dievakuasi karena terkendala cuaca yang buruk.

Sementara penyebab jatuhnya pesawat masih terus diselidiki, ternyata pesawat militer tersebut tidak memiliki kotak hitam, atau black box yang biasanya dapat membantu mengungkap penyebab jatuhnya pesawat. (yayat)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31511

Mohon Memberi Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

MedicIns

Lebih dari 10 Program Asuransi Kesehatan

Klik www.TryApril.com  atau  Email : Info@ThinkApril.com

atau Telp. 1-800 281 6175