sepeda kayu KabariNews – Unik, ada sepeda terbuat dari kayu. Selama ini orang  mengenal sepeda yang terbuat dari kayu hanya sebagai sebuah kerajinan dan pajangan saja. Biasanya berbentuk miniatur. Namun, ditangan Sumarno, warga jalan Bandulan 82 A Malang, sepeda yang terbuat dari kayu ini, dibuat tidak hanya sebagai sebuah pajangan saja, namun dapat di kendarai sebagai alat transportasi.

Berbeda dengan sepeda pada umumnya, sepeda kayu buatan Sumarno ini, memiliki ukuran yang lebih besar serta dapat berfungsi secara normal seperti sepeda pada umumnya. Sepeda kayu karyanya diberi nama “Pit Kajeng”. Terinspirasi dari kecintaannya terhadap sepeda motor Harley Davidson, Sumarno akhirnya mempunyai ide untuk membuat sepeda kayu yang di desain mirip dengan sepeda motor merk Harley Davidson.

“Dari segi bentuk, saya terinspirasi oleh sepada motor jenis Chooper. Karena menurut saya jenis ini unik dan klasik”, tutur Sumarno.

Selanjutnya Sumarno membenarkan, jika di negara Mexico dan Amerika Serikat banyak dijumpai sepeda yang serupa dengan karyanya. Sepeda kayu dengan bentuk sepeda Chooper di kedua negara tersebut sudah berkembang, namun di Indonesia masih jarang ditemui.

Pada awalnya, Sumarno dalam membuat sepeda kayunya membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun lamanya. Namun kemudian, ia hanya membutuhkan waktu setidaknya empat bulan untuk  membuat sepeda kayu hingga pada tahap uji coba dan seterusnya hingga pada tahap penyempurnaan. Setelah itu siap untuk di kendarai seperti halnya sepeda normal pada umumnya.

Bahan kayu yang digunakan untuk membuat sepeda ini, dengan menggunakan dua jenis kayu, yaitu kayu dari pohon pinus dan kayu pohon sono keling. Menurutnya, kayu jenis ini sangat kuat dan kayunya memiliki tekstur yang indah, sehingga jika sepeda kayu sudah jadi tetap terlihat sebuah unsur karya seni yang indah. Tak hanya itu, Sumarno juga memberikan sentuhan seni ukir pada sepedanya.

“Walau bahan sepeda buatan saya didominasi dari kayu, namun saya rancang agar nyaman dan aman bila dikendarai di jalan. Seperti bentuk joknya, saya rancang lebih nyaman agar menunjang pengendaranya walau dalam kondisi jalan menanjak”, kata Sumarno.

Sumarno pernah melakukan uji coba sepeda kayu hasil kreasinya sejauh 20 KM dengang rute jalan lurus, kemudian diteruskan dengan trek jalan menanjak. Terbukti hasilnya cukup nyaman untuk dikendarai dari Kepanjen menuju ke Kota Malang. Sistem penggerak yang digunakan pada sepeda ini, menggunakan sistem terpedo atau yang pada umumnya disebut fixed gear.

“Saya tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan baku kayu, di Malang dan sekitarnya masih melimpah”, ungkapnya.

Saat ini, Sumarno kebanjiran pesanan untuk membuat sepeda kayu tersebut. Satu sepeda hasil karyanya, ia bandrol dengan harga Rp. 20 juta. Kedepannya, Sumarno akan terus berkarya dan terus mencoba dengan kreasi dan desain-desain baru. (Yan-Jatim/foto dok. Sumarno)