Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan lawatan ke tiga negara, yaitu Portugal, Amerika Serikat dan Jepang dari tanggal 17 September hingga 30 September 2014. Bertempat di bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis (18/9), Presiden Yudhoyono menjelaskan bahwa dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, akan meresmikan  Pusat Muslim Indonesia atau Indonesia Muslim Association in America (IMAAM) Center di Washington DC.

Seperti dikutip voaindonesia.com (19/9), Presiden Yudhoyono mengatakan akan meresmikan Masjid yang disebut dengan Masjid IMAAM (IMAAM Center). IMAAM singkatan dari Indonesian Muslim Association in America. Menurut Presiden Yudhoyono, kehadiran IMAAM Center di Amerika Serikat ini merupakan duta umat muslim di Indonesia yang ingin bersahabat dengan bangsa manapun.

“Dan ini penting bahwa kita hadir, menunjukkan Islam sebenar-benar Islam. Yang teduh yang damai, yang menjalin persahabatan, yang mencintai keadilan. Semoga ini menjadi duta dari Indonesia, dan sekaligus duta dari umat Islam Indonesia yang ingin bersahabat dengan bangsa manapun. Sepanjang itu berdiri diatas kebenaran, keadilan dan kemaslahatan,” lanjut Presiden Yudhoyono.

Kehadiran Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia menurut Presiden, sangat diperlukan untuk menengahi konflik akibat radikalisme berbasis agama yang semakin marak. IMAAM Center adalah tempat warga muslim di Washington DC untuk berkumpul serta beribadah. Dalam acara tersebut, Presiden akan bertemu dan berdialog dengan tokoh-tokoh muslim dan non-muslim di Amerika. Salah satunya perihal kondisi kawasan Timur Tengah dan ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Terkait dengan masalah ISIS, Presiden juga berencana akan melakukan pertemuan dengan para pemimpin Islam dan non-Islam diWashington DC, Amerika Serikat. Dalam pertemuan itu, Presiden akan membicarakan solusi politik non-militer yang realistis dan lebih permanen dalam mengatasi solusi terkait ISIS.

“Bagi Indonesia yang diperlukan adalah solusi politik dan solusi non-militer,” tambahnya. Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraan Agustus lalu menegaskan, Indonesia menolak paham kelompok negara Islam Irak – Suriah (ISIS) yang menurutnya sangat bertentangan dengan pondasi dasar Indonesia.

“Tidak ada gunanya kita semakin makmur dan modern, namun kehilangan yang amat fundamental dan terbaik dari bangsa kita yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, semangat persatuan, toleransi, kesantunan, pluralisme dan kemanusiaan. Karena itu pulalah Pemerintah dengan tegas menolak penyebaran paham sesat ISIS di tanah air karena sangat bertentangan dan sangat berbahaya bagi jati diri kita. Indonesia adalah negara berke-Tuhan-an bukan negara Agama,” kata Presiden.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan ke Amerika Serikat juga akan menyampaikan pidato dalam sesi debat umum Sidang Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa ke-69 di New York, Amerika Serikat. Di tempat yang sama, SBY juga akan memimpin sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi PBB 2014. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69943

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

intero

 

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2