Ribut ribut kawin sejenis di California

“Mama, mama, di sekolah tadi aku mendengar cerita perkawinan Raja dengan Raja. Kalau begitu, jika besar nanti aku bisa menikahi seorang Putri,” begitu ungkap seorang gadis kecil dengan kepada ibunya. Di saat sama, si kecil memegang buku “King and King”, sebuah buku anak kontroversial yang mendongengkan kisah kasih seorang pangeran yang akhirnya hidup bahagia karena berhasil mempersunting lelaki idamannya. Iklan televisi itu lalu ditutup dengan pesan agar melindungi institusi pernikahan dan membatasinya hanya untuk lelaki dan perempuan saja.

Sementara itu, iklan televisi lain yang tidak kalah gencarnya adalah yang pro terhadap perkawinan sejenis. Isinya, perkawinan seyogyanya adalah hak setiap orang. Melarang perkawinan sejenis sama saja dengan melanggar hak azasi manusia. Karenanya, melanggar Konstitusi Amerika. Pariwara yang didukung Persatuan Guru California ini lalu diakhiri kampanye bahwa pelarangan perkawinan gay dan lesbian itu tidak fair, tidak perlu dan salah.

Menjelang Pemilihan Umum November mendatang, WN AS penduduk California memang harus voting, memberikan suaranya untuk satu rancangan undang-undang yang dikenal dengan Proposition 8. Ini sebuah inisiatif hukum yang berjudul “Penghapusan hak menikah sesama jenis di California”. Jika lolos, perundangan ini akan membatalkan Konstitusi California yang mengijinkan pasangan gay dan lesbian untuk menikah resmi, sekaligus ada tambahan bahwa pernikahan beda jenis saja yang sah di California.

Tentu saja kampanye pro kontra Prop 8 dengan perang iklan tv ini menjadi seru dan panas di California hari-hari ini. Kubu pendukung (Yes on 8)penghapusan perkawian gay kuatir bahwa undang-undang ini akan mengancam kesucian sebuah pernikahan dan isu kawin sejenis tidak pantas diajarkan kepada anak-anak. Bahkan, kelompok agama dari luar California mengucurkan jutaan dollar agar perkawinan sesama jenis dibuat ilegal saja. Berbagai kelompok takut bahwa lolosnya undang-undang ini di negara bagian besar seperti California akan menjadi preseden buat state lain untuk mengikuti.

Kubu penentangnya (No on 8) berargumentasi bahwa tidak semua kaum agamawi menentang perkawinan sejenis. Apapun perasaan anda, sudah seharusnya setiap insan di California tidak menghilangkan hak-hak azasi yang paling mendasar, termasuk hak untuk menikah dengan pasangan pilihannya (tak peduli sesama atau beda jenis). Bahkan, perusahaan besar seperti Google dan Apple mendukung dihentikannya pelarangan kawin sesama jenis ini.

Kubu mana yang bakal menang? Lihat saja nanti. Mungkin sebagian orang di Indonesia pada geleng-geleng kepala dengan urusan ini. “Weleh weleh … begitu saja kok repot”.

(magenta)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32127

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket