KabariNews – Robert O Blake Jr mendapat kehormatan dipercaya untuk mewakili Presiden Barack Obama sebagai Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat di Indonesia. Secara resmi pada 13 November 2014, diplomat lulusan Universitas Harvard dan Universitas John Hopkins ini memulai tugasnya. Ia bertekad ingin meningkatkan pencapaian yang sudah diraih. Secara khusus, Kabarinews mewawancarai tokoh yang telah 28 tahun menjadi diplomat dengan penempatan di Asia dan Afrika Utara. Berikut petikannya:

Indonesia rupanya sudah lama dekat di hati Dubes Blake. Jauh semasa kuliah dulu, pada 1978, ia sudah menginjak Jakarta untuk sekadar jalan-jalan. Ia sangat menikmati perjalanan itu dengan ransel di punggung, berkeliling menikmati kehidupan masyarakat Indonesia dari dekat.

“Waktu itu saya naik bis dan mikrolet. Ke mana-mana naik transportasi yang biasa orang-orang Indonesia gunakan. Dibandingkan dengan pertama kali datang dulu, sekarang Indonesia sudah berubah, banyak sekali kemajuan,” ujar pehobi berenang, mendaki, olahraga air, tenis dan squash ini.

Kunjungan Dubes Blake ke TPA Sewan Tangerang

Kunjungan Dubes Blake ke TPA Sewan Tangerang

“Saya sangat senang bisa ke Indonesia lagi, dan bertepatan pula dengan momen-momen bersejarah bagi bangsa ini, yakni pergantian kepemimpinan pemerintahan di Indonesia, dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Jokowi. Saya merasa terhormat dengan kepercayaan dari Presiden Obama untuk mewakilinya di Indonesia, negeri yang sangat dekat di hatinya. Untuk itu saya akan berusaha sekuat tenaga memperkuat hubungan yang strategis dan sangat penting ini, menjalin kerja sama dan saling bergotong royong.”

Dalam menjalankan program kerja jangka pendek dan jangka panjang, Dubes Blake terus melakukan kunjungan perkenalan dengan para menteri baru di Kabinet Kerja. Di samping melihat peluang-peluang kerja sama di masa depan, yang terkait dengan kebijakan-kebijakan yang akan dikembangkan oleh Indonesia.

“Selama ini telah banyak yang dicapai dalam kerja sama bilateral Indonesia-Amerika Serikat. Kini saya bertanggung jawab untuk makin menggairahkan hubungan baik di semua bidang, termasuk di sektor maritim, bisnis, pendidikan, pertukaran para ahli dan profesional, serta hubungan kemitraan antarpemerintah dan antarmasyarakat. Hubungan baik ini dibangun dalam rasa saling pengertian dan menghormati satu sama lain.

Kerja Sama Maritim

Seperti disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato resminya, bahwa ke depan Indonesia akan memprioritaskan pembangunan di bidang maritim, perikanan dan kelautan hingga Indonesia tetap jaya di lautan, Jalesveva Jayamahe. Dubes Blake telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti, serta melakukan kerja sama.

Sebagai negara dengan dua pertiganya berupa perairan, banyak sekali kerja sama yang bisa dilakukan Amerika Serikat dan Indonesia. Di antaranya, terkait masalah moratorium dan pelestarian perikanan, dan eksplorasi pola industri perikanan yang berkelanjutan. Tujuan yang ingin dicapai, Indonesia kelak dapat mengelola laut secara benar, maksimal dan memberi manfaat kepada rakyat. Juga tercakup memerangi illegal fishing, menegakkan hukum kepolisian air di Indonesia serta melindungi hutan bakau untuk kelangsungan usaha perikanan.

Dubes Blake juga sempat menyatakan, Amerika Serikat akan bekerja sama di bidang lingkungan hidup untuk mengantisipasi perubahan iklim yang sangat ekstrem di dunia ini. Beberapa rencana di antaranya memberikan pelatihan kepada para polisi dan pejabat-pejabat penegak hukum dalam menangkap pelaku pembakaran hutan, serta bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat terkait lingkungan.

Kebakaran hutan dan pencemaran lingkungan merupakan masalah seluruh dunia, termasuk Amerika. Memang, secara fisik, Amerika tidak secara langsung terkena imbas dari terjadinya kebakaran hutan. Namun, planet bumi hanya satu. Jadi, apa yang terjadi di satu negara dapat berimbas luas ke seluruh masyarakat di atas bumi ini. Imbas dari kebakaran itu adalah tersebarnya unsur karbon yang terlepas ke atmosfir. Selain itu, melakukan pelatihan bersama dalam menciptakan perdamaian dunia.

Amerika Pusat Studi 

Kunjungan Dubes Blake ke Salah Satu Sekolah

Kunjungan Dubes Blake ke Salah Satu Sekolah

Pendidikan merupakan sektor yang digarap ekstra serius dalam program kerja Dubes Blake. Menurutnya, belajar di luar negeri merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menambah pengalaman berharga dan membuka wawasan yang luas.

“Seperti diniatkan Presiden Jokowi, yakni meningkatkan standar pendidikan di Indonesia, kami mengajak putra-putri Indonesia untuk belajar di Amerika. Terlebih kini terbuka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dari pemerintah maupun universitas-universitas di sana. Selain belajar, mereka bisa merasakan pengalaman tinggal di Amerika dan mengenali ragam budaya. Menarik sekali,” ungkap Blake.

Amerika Serikat dan Indonesia, ditambahkannya, memiliki banyak kesamaan, di mana ada beragam etnis, budaya dan agama, tetapi tetap satu. Indonesia mengenal istilah Bhinneka Tunggal Ika, sedangkan Negeri Paman Sam dengan E Pluribus Unum. Bagi pelajar Indonesia tentu akan mudah beradaptasi dengan lingkungan di Amerika, karena masyarakatnya sangat terbuka, jauh dari sikap diskriminatif.

“Saat ini jumlah pelajar Indonesia di Amerika Serikat sudah mencapai 8.000 orang. Kami ingin mendorong lebih banyak lagi orang Indonesia yang menimba ilmu di sana. Saya ingin tekankan, sekarang makin mudah belajar di Amerika Serikat. Tingkat persetujuan visa yang dikeluarkan Kedutaan Besar Amerika bisa mencapai 96%,” urai Pak Dubes lagi dengan riang.

Mudah Urus Visa Amerika Serikat 

Sempat diutarakan kegembiraannya, bahwa dari 34 Menteri di Kabinet Kerja, 10 di antaranya pernah bersekolah atau mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Ini bukti bahwa belajar di Amerika merupakan investasi yang menguntungkan. Ia juga berencana mengembangkan pola kerja sama kemitraan, di mana univarsitas di kedua negara saling mengirimkan dosen dan para ahli, seperti peneliti, untuk mengajar dan belajar. Persis seperti yang telah dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung.

Sekarang, kerja sama bilateral akan terus digiatkan. Namun, sementara itu, terdapat kesan di pikiran banyak orang Indonesia, bahwa tidak mudah mendapatkan Visa untuk ke Amerika. Bagaimana komentar Dubes Blake?
“Mudah sekali untuk mendapatkan persetujuan Visa ke Amerika. Biasanya hanya memakan waktu tidak lebih dari 5 hari. Bisa mengajukan permohonan secara online, lalu mengadakan perjanjian, setelah itu di bawah 24 jam bisa mendapatkan persetujuan. Sangat cepat dan mudah sekali prosesnya. Masyarakat Amerika Serikat menyambut hangat kedatangan masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Dubes Blake sempat menyampaikan salam hangatnya kepada semua anggota Diaspora. Menurutnya, mereka memegang peranan yang sangat penting untuk kemajuan Indonesia.  “Peran Indonesia semakin penting di dunia. Dengan semakin pentingnya peran Indonesia dan maju di bidang pendidikan, maka masyarakat Indonesia di Amerika Serikat sepatutnya mengunjungi Indonesia, terutama anggota Diaspora,” lanjut Dubes Blake. “Anda memiliki peran yang sangat penting untuk menjelaskan betapa pesatnya perubahan di Indonesia. Semakin ringan mengajak Amerika Serikat bermitra dengan Indonesia. Dengan demikian, Indonesia semakin mendapatkan tempat di peta dunia.

Perlindungan Anak

Interaksi individu antarnegara, seperti di negara-negara lain, di Amerika juga memungkinkan terjadinya pernikahan campuran. Namun, seperti pernikahan pada umumnya, ada kondisi yang menyebabkan terjadinya perpisahan. Di sini baru terlahir permasalahan yang menyangkut status anak.  Sedikitnya, dari data yang ada, sekitar 4.000 kasus serupa ini yang perlu ditangani. Sejatinya, ini masalah pribadi, namun negara terpaksa ikut campur untuk menengahi dan mencarikan jalan keluar. Kini telah ada konvensi yang bisa diadopsi dan diratifikasi untuk menyelesaikan masalah serupa ini.

Demikian dialog yang sempat dilakukan, namun tentu saja kerja sama bilateral Indonesia-Amerika Serikat sangatlah banyak. Dubes Blake sendiri sangat antusias membangun dan menjalin hubungan baik antara kedua negara dalam tataran pemerintah dengan pemerintah (G to G, Government to Government) dan masyarakat dengan masyarakat (people to people).

Dubes bersama anak-anakTermasuk dalam hal itu adalah peningkatan hubungan di bidang pariwisata. Dubes Blake sendiri dengan sang istri bernama Sophie, dan ketiga putrinya, menikmati sekali kunjungan ke pulau-pulau selain Bali dan Lombok, misalnya ke Sumatera Utara, Papua, dan Sulawesi. Melihat kesenian dan kebudayaan Toraja. Itu semua memberi pengalaman yang luar biasa.
“Saya tersentuh dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia dan betapa baiknya mereka menerima saya,” ujar Dubes Blake yang sangat bersyukur bertugas di Indonesia, negeri yang memiliki arti khusus di hati Sang Presiden.

Ia melihat masyarakat Indonesia sangat menghormati seni budaya tradisional dan dengan amat susah payah berusaha melestarikannya. Dari perjalanan ke pulau-pulau di Indonesia itu, dilihatnya banyak sekali perbedaan yang mencolok antara satu dan lain daerah. Kesemuanya sangat unik. Itu sebabnya, kepada teman-teman dan keluarga Dubes di Amerika, ia mengajak mereka mengunjungi berbagai tempat di Indonesia, baik tempat yang terkenal seperti Borobudur atau Bali, juga ke daerah yang jarang atau tak lazim dibicarakan, seperti Flores dan Toraja.

“Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat banyak, seperti kekayaan di bawah laut di Pelabuhan Ratu, Raja Ampat di Papua dan sebagainya. Taman-taman indah serta fauna langka yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Akses transportasi tidak terlalu sulit, ya, karena ada maskapai penerbangan yang bisa menjangkau ke pulau-pulau itu dengan mudah dan harga murah. Hotel-hotelnya juga baik. Hanya prasarana jalan darat saja yang perlu diperbaiki,” ujar Dubes Blake.

Sebelum mengakhiri bincang-bincang dengan kabarinews sore itu, Dubes Blake kembali menandaskan pentingnya mencari cara untuk meningkatkan kontak amtara masyarakat Indonesia-Amerika. Bukan tidak mungkin ke depan membuat Sister City lainnya, di samping Seattle dengan Surabaya dan Fortworth dengan Bandung, Jawa Barat. (1003)

Klik disini untuk melihat Majalah Digital Kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72573

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero