Ketika anak sudah mulai merasa jatuh cinta, orang tua sering kebingungan dan tidak tahu bagaimana cara menyingkapinya. Tak bisa dipungkiri, Anda pasti merasa cemas ketika anak terlihat ‘berbunga’ atau bahkan galau dan bersikap berlebihan saat ia sudah mulai jatuh cinta.

Bersamaan dengan berjalannya waktu, anak akan tumbuh dewasa. Merasa tertarik (suka) pada lawan jenis adalah hal yang wajar. Toh dulu pun Anda pernah mengalaminya, oleh karena itu berilah ruang bebas tapi tetap pada kontrol Anda sebagai orang tua. Jangan menasehati anak dengan cara mendikte apa yang Anda inginkan, mereka juga perlu privasi, terlebih masalah pribadi. Namun Anda bisa mensiasati hal yang berkaitan dengan asmara sang anak melalui pendekatan, dengan begitu anak bisa lebih terbuka dan Anda pun lebih mudah memberi masukan positif.

Melarang justru akan membuat anak Anda ‘ngumpet’. Karena itu lakukan pendekatan dan beri dia tanggung jawab untuk merasakan indahnya ‘cinta monyet’. Lakukan langkah-langkah berikut sebagai pendekatan orang tua kepada anak.

Beri tahu apa itu artinya cinta

Jatuh cinta tak selamanya indah dan menyenangkan. Terkadang rasa cinta juga menyisakan kekecewaan. Misalnya anak Anda merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Berilah pengertian, bahwa merasakan tertarik pada seseorang adalah anugerah yang harus disyukuri, tapi Anda juga harus memberikan pengertian bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Agar tidak galau berkepanjangan, Anda bisa memberi contoh pengalaman Anda sewaktu muda. Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang dirasakan semua orang. Ingatkan pada anak untuk jangan mudah terlena jika tidak ingin terluka. Sampaikan rasa cinta juga dapat dirasakan oleh orang tua kepada anaknya.

Jangan berlebihan

Saat Anda mengetahui anak Anda sedang jatuh cinta, cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Anak Anda bisa merasa malu atau malah minder jika Anda memberikan reaksi yang berlebihan. Ajaklah anak untuk mengobrol ringan seperti tanyakan kepadanya apa yang ia sukai dari sosok yang ia sukai itu atau sejak kapan ia merasa jatuh cinta dengan temannya tersebut. Anda perlu memainkan peran seperti seorang sahabat untuk anak Anda agar anak Anda merasa nyaman dan terbuka untuk mengungkapkan semua perasaannya.

Beri tahu batasan-batasannya

Seorang anak yang baru pertama kali merasa jatuh cinta pasti akan kesulitan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sebagai orang tua, Anda perlu memberi penjelasan tentang batasan-batasannya. Misalnya, tentang kontak fisik dan cara berinteraksi dengan orang yang disukai.

Sampaikan nilai-nilai moral

Terbukalah kepada anak tentang nilai-nilai moral dan agama. Dengan begitu, Anda telah menyampaikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Jangan memaksa anak untuk menceritakan semua tentang kisah cintanya, karena anak pun berhak memiliki rahasianya sendiri. Anda bisa berbagi pengalaman agar lebih dekat dengan anak, sampaikan hal-hal positif untuk diikuti anak, dan mengingatkan hal buruk yang nantinya justru merugikan masa depan si anak. Beri pengertian padanya bahwa nasehat yang Anda sampaikan bukan karena Anda tidak setuju, tapi lebih karena rasa cintanya orang tua pada anak supaya tidak salah langkah.

Luangkan waktu khusus

Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama anak Anda, baik itu membaca buku atau pun menonton sebuah film bersama. Pilih buku atau film yang memiliki kesamaan topik dengan yang dialami oleh anak Anda. Setelah selesai membaca buku atau menonton film, ajaklah diskusi. Anda bisa mengambil contoh sikap dari yang dilakukan karakter dalam buku atau film tersebut. Kegiatan ini pun bisa menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat dan berkualitas karena bisa mendekatkan Anda dengan anak Anda.
Anda tak perlu risau, ketika menghadapi anak yang sedang merasakan jatuh cinta. Sebagai orang tua, harusnya Anda bersyukur karena anak bisa tumbuh sejalan dengan perkembangannya. Sesekali memberi penilaian boleh, asalkan bukan mendikte dan langsung bersikap keras karena takut anak Anda mengenal cinta yang salah. Anak punya ruang pribadi, sama halnya sewaktu Anda muda dulu.

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69468

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero