KabariNews –  Lumrah diketahui musik keroncong biasanya  dimainkan oleh orang Indonesia, lantas bagaimana jika musik keroncong itu dimainkan oleh Russ Skelchy, seseorang yang berasal dari Amerika Serikat? sesuatu yang menarik bukan?.

Pria dari Palatine, Illinois, AS ini membentuk grup musik Keroncong di negeri Paman Sam.  Adalah Orkes Pantai Barat (OPB), yang  dibentuk oleh Russ pada bulan September 2008 dan  terdiri atas mahasiswa-mahasiswa dan profesor Universitas California, Riverside. Tak tanggung-tanggung, OPB besutan Russ Skelchy sudah punya rekaman musik keroncongnnya sendiri yang  dirilis pada  tahun 2010.  Bagaimana cerita selengkapnya Russ Skelchy dan musik keroncong, berikut kutipan wawancara Kabari dengan Russ Skelchy.

Kabari :  Seperti diketahui musik keroncong merupakan musik yang sudah lama berkembang di Indonesia, dapat dikatakan musik ini telah ada ratusan tahun yang lalu di Indonesia. Bisa diceritakan bagaimana awal ketertarikan Anda terhadap musik keroncong ini? 

Kalau saya sebenarnya pertama kali mendengarkan musik keroncong itu saat mengunjungi negeri Malaysia.  Terus ketika saya mulai pelajaran S3, saya  tertarik pada musik keroncong tapi tetap pikir itu musik yang berasal dari Malaysia.  Sesudah saya mulai penelitian lebih dalam dan resmi, profesor saya dan musisi di Malaysia bilang kepada saya “harus ke Indonesia kalau mau meneliti musik keroncong!”  Terus tahun 2008 saya pergi ke Jogja dan Solo, tahun 2011 sampai 2013 saya menerima uang bantuan penelitian dari pemerintah AS, bernama Fulbright IIE Research Grant dan juga dapat  bantuan dari University of California Pacific Rim Research untuk meneliti keroncong dan tinggal di Jogja dan Solo selama dua tahun.  Fokusnya penelitian saya adalah  cerita hidup Ibu Waldjinah dan perkembangan musik keroncong sebagai budaya nasional pasca-kolonialisme.

Kabari :  Adakah sesuatu hal yang membuat Keroncong ini dapat memikat hati Anda sehingga Anda membentuk  West Coast Orchestra (UC Riverside Kroncong), yang mana grup musik ini membawakan musik kerondong di Amerika Serikat? Bagaimana Anda belajar memainkan musik keroncong, karena di Amerika Serikat, musik ini adalah musik yang tidak populer? apakah belajar secara otodidak atau bagaimana? bisa diceritakan?

404674_10151268494621696_1093017414_nAlasannya saya membentuk Orkes Pantai Barat (atau OPB) itu karena saya dan  teman-teman tertarik untuk  belajar main keroncong.  Sayangnya di Amerika tidak ada musisi Indonesia untuk mengajar kita jadi kita nekad untuk belajar sendiri saja.  Mula-mula kita belajar otodidak, tetapi kebanyakan ada pengalaman musik lain–contohnya, ada yang belajar vokal, musik klasik, musik rock, musik gamelan, dll.  Saya juga dapat kaset musik keroncong lama dari professor saya yang bernama Rene Lysloff dari University of California, Riverside saat dia meneliti musik gamelan di Jawa Tengah selama dasawarsa 1980-an.  Jadi awalnya, saya dengarkan suara Waldjinah, Bram Aceh, S. Mulyani, Hetty Koes Endang, Toto Salmon, Sri Hartati, Sam Saimun dan komponis Kusbini, Ismanto, Budiman BJ dan yang lainnya.  Jadi awalnya semua anggota OPB belajar keroncong dari rekaman lama itu.  Kemudian, ketika saya ke Indonesia, saya belajar keroncong sama musisi di Jogja dan Solo.

Kabari :  Bisa diceritakan bagaiman dengan komposisi anggota dari West Coast Orchestra (UC Riverside Kroncong)? terbentuk tahun berapa? sudah pernah pentas dimana saja? Lantas bagaimana dengan respon dari audiensi yang pernah mendengar musik keroncong yang dibawakan oleh West Coast Orchestra (UC Riverside Kroncong)?

Orkes Pantai Barat terbentuk tahun 2008 terdiri dari mahasiswa dan profesor dari University of California, Riverside.  Sejak itu, kami main di berberapa acara amal, festival di California, termasuk tahun 2009 dan 2010 “Indonesia Day” di gedung Konsulat Indonesia di kota Los Angeles serta San Francisco.  Responsnya cukup bagus.  Kebanyakan orang Amerika belum tahu musik keroncong, kalau musik Indonesia mereka kenal musik gamelan.  Ada penonton yang bilang kepada saya, “Aku kagum ada musik seperti ini (keroncong) di Indonesia.”  Alasannya mungkin karena musik keroncong pakai instrumen dikenal orang Barat.  Selain itu, saya pikir ada minat pada keroncong di Amerika karena penonton umumnya senang musiknya.  Semoga di depan ada kesempatan musisi keroncong Indonesia ke Amerika Serikat

538697_4222609577007_1763148891_nKabari : Seperti diketahui juga Musik keroncong mempunyai banyak jenis-jenis atau gaya, Bagaimana dengan repertoar atau lagu-lagu keroncong yang biasa dibawakan oleh West Coast Orchestra (UC Riverside Kroncong)? dan juga apakah West Coast Orchestra (UC Riverside Kroncong) sudah melakukan rekaman lagu-lagu keroncong?

Repertoar OPB itu banyak lagu keroncong lama (seperti Kr. Morisko, Lgm Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Lgm Bengawan Solo, Lgm Rangkaian Melati, dll).  Tapi lagu Jawa (Aja Dilirik, Dedhang Pasisiran) dan lagu Barat juga masuk misalnya, “Alejandro” (oleh Lady Gaga), atau “House of the Rising Sun (lagu folk Amerika lama).  Orkes Pantai Barat sudah punya rekaman dirilis sudah dari tahun 2010.

Kabari :  Sejauh ini bagaimana Anda melihat di Amerika Serikat terhadap perkembangan musik keroncong ini? dan harapan di masa depan terhadap perkembangan musik keroncong?

Saya pikir pasti ada audiens pada musik keroncong di Amerika, khususnya karena keroncong itu cukup fleksibel maksudnya ada banyak jenis repertoar dan instrumen bisa masuk.  Aku dan musisi keroncong lain berharap bahwa musik keroncong akan terus hidup di Indonesia dan semoga pemerintah Indonesia akan mendukung musisi dan acara keroncong di depan.  Yang penting itu, keroncong harus menemukan penggemar dan musisi baru jika tradisi ini akan bertahan hidup…terus mungkin secara main (atau gaya keroncong itu) akan berubah tergantung selera musisi, seperti yang terjadi di sejarah keroncong awal abad ke-20 dalam era teater populer Komedie Stamboel dan lagi dalam era keroncong asli (1940-an) dan langgam jawa (1960-an).  Kalau Amerika, Saya ingin menyebarkan musik keroncong di sini sebagai budaya Indonesia.  Semoga bisa di depan… (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/77433

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1