KabariNews – Ratusan orang mengantri berjam-jam di depan Balaikota San Francisco pertengahan Januari lalu untuk mendapatkan kartu tanda penduduk kota. San Francisco Municipal ID Card ini tidak mensyaratkan status imigrasi atau usia seseorang.

KTP ini mencontoh program serupa di New Haven, Connecticut, dan langsung menyulut kontroversi di kalangan yang menghendaki kontrol imigrasi ketat. Mereka bersikeras bahwa pemerintah kota tidak seharusnya menyatakan individu sebagai penduduk jika mereka tinggal di AS secara ilegal.

Tapi pejabat kota San Francisco dan para pembela hak imigran menyambut baik program baru ini sebagai cara menghubungkan imigran gelap dengan bank, bisnis dan berbagai layanan kota, seperti sarana kesehatan dan perpustakaan. Mereka berpendapat bahwa program ini akan mendorong pemegang kartu untuk melaporkan kejadian kriminalitas kepada polisi, tanpa takut ditahan atau dideportasi.

“Saya benar-benar butuh KTP semacam ini,” ujar Bambang Suryono, seorang pekerja kebersihan sebuah hotel di downtown San Francisco. Imigran Indonesia ini mengaku kartu identitas California miliknya sudah lama kadaluwarsa dan perlu paling tidak sepotong identitas untuk tinggal di San Francisco.

Untuk mendapatkannya, orang harus menunjukkan bukti identitas dengan foto diri seperti paspor atau SIM negara asal, dan juga bukti tinggal di San Francisco, seperti tagihan listrik dan air atau bukti bahwa anak yang bersangkutan terdaftar di sekolah umum San Francisco. Sebagai karta tanda penduduk, kartu ini bukan pengganti SIM dan tidak bisa dipakai sebagai bukti resmi untuk membeli rokok atau alkohol. Juga tidak bisa diterima di kantor federal, seperti untuk urusan imigrasi.

Tetapi kartu ini berfungsi sebagai bukti identitas dan tempat tinggal yang bisa dipakai di berbagai fasilitas kota, seperti rumah sakit umum, klinik kesehatan, pusat rekreasi, taman, perpustakaan umum dan sejumlah bank di San Francisco.

Program KTP kota ini pertama kali digulirkan oleh Tom Ammiano ketika beliau masih menjadi Supervisor (semacam anggota DPRD) tahun lalu. Walikota San Francisco, Gavin Newsom mendukung program ini saat disahkan.

Tetapi Newson sempat menunda proyek ini karena San Francisco sempat diguncang isu melindungi pemuda imigran gelap pelaku kriminal dari deportasi ke negara asalnya. Newsom menghendaki program ini tidak melanggar
perundangan negara bagian atau federal sebelum resmi dijalankan.

Para pendukung kebijakan ini menilai bahwa program SF ID Card tidak hanya menguntungkan imigran gelap saja. Tunawisma seringkali kesulitan mendapatkan kartu tanda pengenal krena tidak memiliki alamat tetap. Juga, kaum waria kadang kesulitan jika jenis kelamin di SIM mereka berbeda dengan penampilan mereka, karena SF ID Card tidak mencantumkan jenis kelamin. (peter)

Kartu Tanda Pengenal San Francisco

Untuk memperoleh kartu ini seseorang harus membuat janji 30 hari sebelumnya dengan County Clerk’s Office, Ruang 168 in City Hall, Jam 8 pagi sampai 4 sore atau telpon saja di (415) 554-4950.

Saat mengisi aplikasi, tunjukkan bukti identitas diri seperti paspor atau SIM negara asal dan bukti tinggal di San Francisco (rekening telepon, listrik atau air) dan membayar $5 sampai $15. Informasi silakan klik www.sfgov.org/sfcityidcard atau telpon nomor 311.