Permainan tradisional tanpa menggunakan alat memiliki banyak macam. Mulai dari hanya berlari-larian, hingga menggunakan alat yang mudah ditemukan, seperti batu. Apa aja sih permainannya?

• Hompimpa

Hompimpa adalah cara untuk menentukan siapa yang menang dan kalah dengan menggunakan tangan yang dilakukan oleh minimal tiga peserta. Hompimpa cukup populer dan sering digunakan untuk memulai permainan atau menentukan pemenang.

• Adu Suit

Suit adalah permainan menentukan pemenang. Hampir sama dengan hompimpa, tetapi suit menggunakan jari. Di jepang biasanya memainkan suit dengan jari yang dibentuk gunting, kertas dan batu. Permainan ini sangat populer dan masih dimainkan hingga sekarang.

• Petak Umpet

Petak umpet adalah permainan kau sembunyi, aku temukan. Kalau di Amerika, biasanya disebut hide and seek. Permainan ini dimulai dengan hompimpa, kemudian yang kalah dari hompimpa menjadi “kucing” yang akan mencari teman-temannya. Si kucing diharuskan menghadap tembok, pohon, atau apa saja asal dengan memejamkan mata sambil berhitung. Sementara teman-teman lainnya bersembunyi. Untuk berhitung biasanya sekitar 10 hingga 50, tergantung kesepakatan pemain.

Tembok atau pohon ini dijadikan tempat jaga, biasa disebut hong, inglo, atau bon. Setelah selesai berhitung, si Kucing mencari teman-temannya yang bersembunyi. Permainan ini bisa dibilang adu kecepatan lari. Ketika si Kucing menemukan teman-temannya, mereka beradu lari siapa yang paling cepat sampai ke hong. Jika si Kucing gagal, maka ia harus memulai dari awal. Petak umpet cukup populer di kalangan anak-anak.

• Galasin

Galah Asin atau yang lebih sering dikenal dengan Galasin atau Gobak Sodor adalah permainan yang terdiri dari 2 grup yang terdiri dari 3-5 orang. Permainan ini berupa melewati garis yang dihadang lawan di tiap baris.

Biasanya permainan ini dilakukan di lapangan tenis atau basket yang memiliki garis-garis di lapangan sehingga mempermudah permainan. Tiap anggota grup dibagi 2 yaitu menjaga garis vertikal dan garis horisontal.

Bagi anggota grup yang mendapat tugas menjaga garis batas horisontal, maka mereka harus berusaha menghadang lawan agar tidak bisa melewati garis yang dijaga. Tentunya mereka hanya boleh bergerak di dalam batas garis horisontal. Sedangkan anggota grup yang menjaga garis batal vertikal (biasanya hanya satu orang), membantu menghadang lawan yang ingin lewat, hanya saja gerakannya sebatas vertikal.

Permainan ini membutuhkan gerak cepat agar lawan tidak melewati garis batas. Untuk memenangkan permainan ini, seluruh anggota grup harus melakukan proses melewati garis bolak balik dalam area permainan.

• Benteng
Benteng mirip dengan galasin. Permainan ini terbagi menjadi dua kubu yang terdiri dari beberapa orang (semakin banyak semakin bagus). Dua kubu tersebut harus menjaga bentengnya masing-masing.

Untuk merebut benteng lawan, pemain harus menyentuh benteng lawan. Apabila pemain tersentuh lebih dahulu oleh penjaga benteng lawan, maka pemain tersebut disandera di dekat benteng dan hanya bisa lepas apabila direbut kembali oleh teman-temannya.

Apabila berhasil menyandera banyak lawan, maka semakin sedikit yang menjaga benteng lawan, dan semakin besar kesempatan untuk merebut benteng.

Permainan ini mengasyikkan dan melatih kekompakkan saat menjaga benteng.

• Dampu

Dampu adalah permainan menggunakan batu. Bermain Dampu sekitar 2-6 orang. Cara bermainnya adalah dengan menaruh tumpukan batu agak jauh. Kemudian kita menaruh batu di punggung kaki dan membawanya dengan cara melompat. Batu di kaki tidak boleh terjatuh. Kemudian dengan batu di atas kaki, kita menyerang tumpukan batu hingga jatuh. Permainan ini diulang seterusnya hingga tumpukan batu habis.

• Engklek
Untuk bermain engklek dibutuhkan batu bata merah atau kapur untuk menggambar garis dan batu kecil sebagai penanda.

Sebelum memulai bermain, gambar 1 kotak yang ditumpuk menjadi hingga 3 kotak, lalu gambar dua kotak di atasnya, tambahkan 1 kotak lagi, dan terakhir gambar 2 kotak sama seperti yang sebelumnya. Kemudian ditambah gambar setengah lingkaran.

Cara memainkannya adalah dengan melempar batu ke kotak pertama, lalu melompati semua kotak sampai ujung. Cara melompatnya adalah dengan satu kaki, sementara kaki lainnya harus diangkat. Butuh keseimbangan agar tidak terjatuh ketika melompati semua kotak.

Setelah berhasil ke ujung kotak dan kembali ke kotak pertama, batu harus diambil lalu melangkahi kotak pertama. Kemudian batu dibuang ke kotak kedua. Apabila batu dilempar tidak pada tempat yang seharusnya, maka giliran bermain pindah ke teman yang lain.

Kotak di mana batu diletakkan harus dilompati. setelah itu diambil dan tetap melompati kotak tempat menaruh batu. Hal yang sama dilakukan di kotak-kotak yang lain hingga berhasil memindahkan dan melompati semua batu.

Masih banyak permainan-permainan tradisional yang asyik untuk dimainkan bersama teman-teman. Sayangnya arena bermain anak-anak terutama di ibukota sudah semakin terkikis. Belum lagi keasyikan bermain terganti dengan teknologi canggih. Padahal, permainan seperti ini menyehatkan serta membuat anak-anak bersosialisasi dengan orang di sekitar mereka.

Untuk Share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33340

Untuk melihat Berita Indonesia / Sana-Sini lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Kesehatan