Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono telah memanggil tiga orang calon wakil
menteri mendatangi kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (13/10).
Dua orang untuk mengisi jabatan baru, dan satu menggantikan pejabat
lama.

Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Ali Ghufron Mukti diminta
mengisi posisi baru sebagai Wakil Menteri Kesehatan. Kemudian
Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Sapta Nirwandar akan mengisi posisi baru, Wakil Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata. Sedangkan mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura
Wardana akan menggantikan Triyono Wibowo sebagai Wakil Menteri Luar
Negeri.

Diplomat Karir

Wardana
adalah diplomat yang telah berkarir di Departemen Luar Negeri selama
30 tahun. Lahir di Klaten Jawa Tengah pada 1954, Wardana selalu
bertugas di suatu negara dalam waktu yang relatif lama. Sebelum
kembali ke Jakarta pada pertengahan 2011, Wardana menjabat sebagai
Dubes RI di Singapura dari November 2006.

Menurut
data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Wardana
sudah berkarir di empat benua, yaitu Amerika, Eropa, Asia, dan
Australia. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas
Diponegoro itu memiliki jam terbang tinggi dalam menangani perjanjian
bilateral dan di forum regional serta internasional. Dia terlibat
dalam Majelis Umum PBB, Komisi PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial,
UNCTAD, G-77, dan G-15.]

Pencetus Jamkesmas

Calon
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti juga lumayan dikenal di
dunia akademik. Pria kelahiran tahun 1962 ini dianggap sebagai
pencetus Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)dan Jaminan
Kesehatan Daerah. Sebagai Wakil Menkes, Ali Ghufron mengaku diberi
tugas oleh berkonsentrasi pada penanganan penyakit-penyakit yang
menjadi beban masyarakat.

Sebagai
Dekan, Ali Ghufron berhasil memoles fakultas yang dipimpinnya terbaik
se-Indonesia berdasarkan ranking QS World University Rankings tiga
tahun berturut-turut. Tahun 2009, Fakultas Kedokteran UGM berada di
urutan 103 dari 1.000 fakultas kedokteran terbaik dunia sedangkan
Fakultas Kedokteran UI di urutan 126. Tahun 2011, QS kembali
menempatkan Fakultas Kedokteran UGM masih terbaik untuk kategori
life
science and medicine
di
Indonesia.

Ghufron
sendiri menceritakan, rahasianya pada pengelolaan fakultas ke arah
yang lebih baik, terutama dilakukan dengan memperbesar pemberian
insentif dan perbaikan sumber daya manusia. Selain itu, jumlah
publikasi ilmiah, serta kerja sama luar negeri, jumlah mahasiswa
internasional serta inovasi yang terus digencarkan, dan manajemen
berbasis
balance
score card
menjadi
kuncinya.

Sapta,
Birokrat Kreatif

Sementara
Sapta Nirwandar dikenal sebagai birokrat luwes. Pria kelahiran
Tanjung Karang, Lampung 13 Mei 1954, ini menamatkan sarjana ekonomi
di Universitas Padjajaran, kemudian melanjutkan pasca sarjana di
Universitas Paris-I-Sorbonne, Paris, dan doktor di Universitas Paris
IX-Dauphine, Paris.

Menurut
Sapta, tantangan yang dihadapi Kementerian untuk mengembangkan
pariwisata Indonesia adalah diperlukannya terobosan baru. Dia
mengatakan pengembangan bisnis kreatif berbasis budaya bisa menjadi
salah satu solusi. “Pariwisata sangat erat dengan dunia
kreativitas, itu harapan Beliau (SBY) dan merupakan amanah yang harus
saya pikul bersama Menteri Jero Wacik,” kata Sapta.

Ketiga
nama di atas akan masuk kabinet baru tiga sampai empat hari
mendatang. Presiden menyatakan, kabinet hasil
reshuffle
nanti
lebih mendekati zaken kabinet atau kabinet kerja. “Para menteri
mestinya bertanggung jawab, fokus pada pekerjaan dan bekerja keras.
Jangan jadi beban pemerintah, jangan jadi beban presiden,” kata
SBY.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37435

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya,
Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :