Sepertinya bersepeda santai bagi orang Indonesia masih menjadi pilihan menarik. Kendati para goweser atau pesepeda masih minim dukungan dan berjalan sendiri-sendiri namun tidak menganggu keasyikan mereka bersepeda. Para goweser tetap mencintai sepeda dan menikmatinya. Mereka yang memiliki hobi sepeda yang sama ini kemudian membentuk berbagai macam komunitas.
Komunitas Asyik Goweser
Selain bersepeda santai, ada lagi bersepeda yang menyenangkan yakni mengikuti fun bike. Fun bike biasa diselenggarakan oleh instansi, perusahaan ataupun lembaga tertentu. Dalam fun bike, banyak peserta yang memang goweser atau yang rutin naik sepeda ikut serta. Dengan mengikuti fun bike, peserta mendapatkan keuntungan lain lagi yakni kesempatan mendapatkan hadiah undian. Untuk lomba fun bike yang besar, hadiahnya tidak tanggung-tanggung yakni mobil ataupun rumah.
Itulah, mengapa para goweser ada yang sengaja berkumpul dan berbagi informasi mengenai acara-acara fun bike di sekitar kota mereka. Mereka membuat akun khusus di sosial media seperti facebook untuk memperbaharui informasi kepada para anggotanya. Mereka saling membantu untuk informasi acara, perubahan acara hingga tempat pembelian tiket.
Komunitas lain yang cukup unik yakni komunitas sepeda tua alias sepeda onthel. Para pecinta sepeda tua tidak ingin melewatkan bersepeda dengan sepeda onthel mereka. Dengan berdandan bak orang ‘tempo doeloe’ mereka berkumpul di tempat tertentu dan bersepeda bersama-sama di seputar kota. Kehadiran mereka biasanya menarik perhatian orang, karena kostum dan sepeda tua yang mereka gunakan.
Para pecinta sepeda biasanya fanatik dengan sepeda yang mereka gunakan. Ada yang suka dengan sepeda lipat, ada penggemar berat sepeda gunung dan ada juga pecinta sepeda fixie. Dengan jenis sepeda dan jalur tempuh sepeda yang berbeda, mereka membuat komunitas yang berbeda pula. Jadilah, ada komunitas sepeda gunung yang biasa menjelajah ke berbagai daerah sulit bersama-sama. Penggemar sepeda fixie yang didominasi anak muda biasanya berkumpul di tempat-tempat keramaian. Begitu juga dengan penggemar sepeda lipat yang mengutamakan kepraktisan dari sepeda mereka. Semuanya menarik dan asyik.
Jalur Sepeda yang Sepi
Sungguh disayangkan potensi besar para goweser belum mendapatkan perhatian yang cukup. Selain itu terjadi ketidakselarasan antara program pemerintah dan para goweser itu sendiri. Jalur-jalur khusus sepeda yang sudah disediakan oleh pemerintah di kota-kota besar belum dimanfaatkan maksimal. Malah, banyak jalur khusus sepeda itu beralih fungsi menjadi lintasan kendaraan bermotor. Bagaimana tidak? Jalur khusus sepeda itu seringkali sepi, tidak digunakan oleh para goweser. Ujung-ujungnya para goweser kembali terpinggirkan dan mengalah.
Murah, Banyak Manfaat
Ditinjau dari berbagai sisi, bersepeda santai banyak memberikan manfaat positif. Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh dengan bersepeda santai.
• Melepaskan stres dan kepenatan karena dilakukan dengan santai dan biasa pada pagi hari sehingga bisa menghirup udara segar. Apalagi bersepeda santai dengan tujuan alam terbuka yang jauh dari polusi akan menambah asyiknya bersepeda.
• Menemukan teman atau kelompok dengan hobi yang sama. Dalam bersepeda santai, banyak kelompok yang sangat kompak. Mereka rutin bersepeda bersama dan kerap melakukan perjalanan jauh untuk bersepeda bersama. Tak segan-segan mereka mengumpulkan uang untuk menyewa mobil sebagai pengangkut sepeda demi mencapai tempat yang dituju.
• Menjelajah tempat-tempat yang indah dengan bersepeda sangat menyenangkan. Indahnya alam, segarnya angin, sejuknya udara dan tubuh yang terasa bugar membuat banyak pecinta sepeda yang ‘ketagihan’ bersepeda santai.
• Mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar juga menjadi salah satu manfaat dari bersepeda santai. Dengan bersepeda, sirkulasi darah menjadi lancar, terhindar dari penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan jantung. (1008)
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?62964
Untuk melihat artikel Sana-Sini lainnya, Klik disini
Supported by :
