Belum lepas dari ingatan kesadisan yang diduga dilakukan Ryan saat membunuh 11 korbannya, kali ini seorang pembantu di Gunung Batu, Bandung, bernama Firman Hudaya (23) seolah mengikuti jejak kesadisan Ryan, yakni dengan membunuh pasangan Sri Magdalena (45) dan Ronald Aminudin (60). Bahkan kepala Sri Magdalena dipenggal dan direbus di dalam panci selama 20 menit.

Firman bekerja dirumah pasangan Sri dan Ronald sejak satu setengah tahun lalu. Tugasnya adalah membantu melayani pembeli di toko kelontong milik majikannya dan bertugas melayani Ronald Alimun yang terserang stroke. Firman digaji Rp 500 ribu perbulan.

Selama bekerja Firman mengaku diperlakukan tidak manusiawi, sering dimarahi dan kerap disuruh makan nasi basi dan memakan makanan sisa Ronald Aminudin yang sedang menderita stroke.

“Selama 24 jam penuh saya harus mengurusi suaminya (Ronald, red) Ya ngurusin pipis, berak dan sebagainya, tapi majikan perempuan saya itu sering tidak terima, sebentar-sebentar ngomel.” ujar Firman di tahanan Mapolda Bandung seperti dilansir media lokal.

Firman ditangkap jajaran Polres Bandung sehari setelah pasangan  suami istri itu menjadi mayat. Mayat Sri ditemukan di kamar mandi depan dengan kondisi tanpa kepala dan tangan. sementara mayat Ronald ditemukan di tempat tidur dengan kondisi luka memar di kepala.

Saat kejadian, Sabtu (30/08), Firman mengaku hanya berniat membunuh Sri Magdalena karena kekesalan dan amarah terhadap majikan perempuannya itu sudah memuncak. Firman mengaku menghantam kepala Sri dengan kunci Inggris. Sri sempat kabur ke kamar mandi, tapi Firman terus merangsek dan memukulnya hingga tewas. Setelah itu, mendengar kegaduhan, suami Sri, Ronald Aminudin bangun dan memanggil-manggil nama istrinya. Firman yang sudah gelap mata lalu masuk ke kamar Ronald. Karena terlanjur ketahuan, Firman kemudian menghabisi Ronald juga.

Usai membantai Ronald, Firman kembali ke jenazah Sri, lalu ia memotong tubuh Sri menjadi empat bagian yakni kepala, dua tangan dan tubuh. Untuk menghilangkan jejak, kepala Sri bahkan sempat direbus di dapur menggunakan panci lengkap dengan air.

Menurut Firman, tujuannya agar menghilangkan jejak. Polisi memang menemukan kerutan-kerutan di wajah Sri Magdelena yang kepalanya telah terpisah dari tubuhnya itu. Polisi mengatakan bahwa kerutan-kerutan tersebut menandakan kepalanya itu pernah direbus di dalam air mendidih.

Usai menghabisi kedua korban, Firman kemudian sembunyi di rumah familinya di daerah Batujajar. Sehari setelah penemuan mayat tersebut Polisi segera mencari orang lain yang tinggal di rumah tersebut yang tiada lain adalah Firman Hudaya, pembantunya.

Polisi belum menduga pelaku adalah Firman. Namun keberadaan Firman yang menghilang pasca ditemukannya mayat suami-istri di rumah mereka di Perumahan Ciptagraha, Cicendo ini, membuat Polisi mengarahkan dugaan kepada Firman. Apalagi umumnya pelaku mutilasi adalah orang terdekat karena ada rasa atau unsur dendam yang amat berkobar.

Firman kemudian ditangkap  pada  Senin (01/09) di rumah familinya tersebut. Dihadapan Polisi Firman mengakui semua perbuatannya.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31903

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket