KabariNews – Banyak yang berpendapat berbuat baik terhadap sesama tak cukup dengan omongan. Ya, harus juga diiringi dengan perbuatan. Nah, Jika tangan Anda gatal untuk berbagi kepada mereka yang kekurangan, di Jakarta ada satu wadah dimana Anda dapat melakukannya. Adalah Berbagi Nasi Jakarta, sebuah perkumpulan sosial yang kegiatannya membagi-bagikan sebungkus nasi untuk mereka yang kurang beruntung seraya berbagi secara sederhana dengan harapan untuk membantu dan melenyapkan kelaparan.
Berbagi Nasi Jakarta ini merupakan perpanjangan ide yang tercetus kali pertamanya di Bandung. “Terbentuk awalnya ini di Bandung kira-kira dua tahun yang lalu dan lambat laun menularkan penyakit berbagi ini ke Jakarta” kata Bayu kepada kabarinews.com beberapa waktu lalu. Lantas ide berbagi itu menjangkiti Tawakkal Ari Thabvrani yang kemudian menularkan kepada teman-temannya. Alhasil, pada Desember 2012, terbentuk lah Berbagi Nasi Jakarta “Awalnya hanya beberapa orang punya rezeki berlebih dan membagi-bagikan makanan untuk para pengemis. Banyak temen-teman saya tergoda untuk berbagi maka kami ramai-ramai berbagi nasi kepada mereka yang kurang beruntung di jalan-jalan” kata Bayu.
Dari sana kegiatan rutin pun dimulai, dan khusus di Jakarta, nasi-nasi dari perkumpulan ini pernah mampir ke Kampung Melayu, Kota, Cikini, Blok A, Mampang Prapatan. Hari Kamis untuk region pusat, Jumat untuk region Timur dan Selatan, Sabtu untuk region Barat, sedangkan wilayah Utara sedang vakum untuk merencanaan kegiatan yang baik lagi.
Tawakal Ade Thabrani atau yang sapa diakrab Tata mengatakan berbagi nasi menggunakan segala potensi yang ada untuk membawa amunisi logistiknya.” Yang punya kendaran baik motor atau mobil, ataupun yang ingin nebeng yang punya kendraan juga bisa” katanya.
Namun seiiring perkembangan, Berbagi Nasi Jakarta melengkapi armada operasional dengan kendaraan yang bernama si Jagur. Jagur ini ada, kata Tata, berawal dari sebuah kejadian pilu. Tata teringat pada bulan puasa tahun lalu dia beserta temannya menemukan pemulung yang sedang sakit kelaparan . “Saya bingung kenapa tidak ada yang membawa pemulung itu padahal banyak kendaraan yang hilir mudik” kata dia. Tak tega melihat, dia langsung membawanya, namun sayang pemulung itu keburu meninggal. Tak pelak peristiwa itu menjadi pukulan tersendiri bagi Tata dan teman-temannya.
“Pada akhirnya kita merasa harus punya kendaraan sendiri. Satu mobil yang bisa mengangkut logistik nasi-nasi, atau mereka yang sakit di jalanan” imbuh Tata. Ndilalah, ada orang yang bersedia di Januari 2014 memberikan sebuah kendaraan berupa mobil pick up. Ia pun berdiskusi alih-alih berpendapat bahwa kesempatan ini jangan sampai terbuang percuma. Akhirnya, Berbagi Nasi Jakarta mengambil tawaran itu dan memberikanya sebuah nama, yaitu Si Jagur.
“Arti sebenarnya Si Jagur ini adalah sebuah meriam yang ada Batavia yang fungsinya untuk mengusir Belanda. Nah, kalau meriam itu untuk mengusir penjajah, kita menganggap di Jagur yang kami miliki fungsinya untuk mengusir kelaparan dan meriam dengan bentuk mobil itu kita harapkan dapat menghilangkan atau mengurangi mereka yang perutnya lapar” kata Tata.
Dengan mengandalkan kekuatan media sosial semisal twitter, facebook, dan lainnya virus berbagi nasi ini pun menyebar tidak hanya di kota Jakarta saja. Berbagi nasi hadir di kota-kota besar Indonesia, sebut saja dari Makassar, Surabaya, Bandung, Tasikmalaya, sampai dengan kota-kota lain dan semuanya dibawah payung berbagi nasi. Pada umumnya kegiatannya sama, yaitu membagikan nasi-nasi berupa nasi bungkus pada malam hari. Dari situ mereka yang tergabung dalam berbagai nasi ada yang mengembangkan kegiatan lain, seperti berbagi Ilmu, berbagi kasih dengan veteran, dan berbagi lainnya. “Mungkin alasannya banyak kita yang tidak puas hanya berbagi nasi saja jadi melakukan kegiatan berbagai lainnya” kata Bayu,
Bayu menambahkan siapa pun yang mau ikut terlibat disini dapat bergabung kapan aja, bergerak kapan saja, dan ikutan kapan saja asalkan punya punya niat baik untuk berbagi dapat bergabung di Berbagi Nasi Jakarta. “ Sekarang ini Berbagi Nasi Jakarta ada lebih 50 orang yang berpartisipasi dengan beragam macam profesi, agama, dan kita tidak membatasi mereka untuk bergabung” Pungkas Bayu. (1009)
Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?70255
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :